Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mencoblos, Ujian antara Setia atau Berkhianat

17 April 2019   08:47 Diperbarui: 17 April 2019   16:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setia atau berkhianat menjadi kata kunci bagi setiap pemilih untuk masa depan generasi umat manusia di bumi nusantara ini.

Pada tataran praksisnya tentu saja kesetiaan ini akan diuji melalui organisasi atau lembaga peserta pemilu, partai politik, kelompok masyarakat dan institusi yang tersedia dalam mengawal pesta demokrasi ala Indonesia ini.

Melalaui organisasi parpol kesetiaan Anda akan tersalurkan dan akan diuji hari ini, Rabu 17 April 2019, hari H untuk pesta demokrasi, mencoblos sesuai pilihannya.

Namun, yang dikehendaki adalah kesetiaan bagi negeri dan republik Indonesia yang kita cintai ini. Apakah Anda semua setia pada bangsa ini, atau mau menjadi pengkhianat bagi bangsa ini untuk 5 tahun kedepan.

Hari ini, saat kita berdemokrasi akan diuji kesetiaan kita apakah mau agar bangsa dan negeri ini tetap utuh, kuat, besar dan terus berkembang dan maju menyaingi semua negara di dunia ini. Hari ini komitmen itu akan betul-betul diuji.

Maaf, saya tidak peduli akan parpolmu, saya tidak mau tahu kepentingan pribadimu, saya tidak mau sibuk dengan pertentanganmu dengan siapapun di republik ini. Tetapi saya hanya mau Anda menjadi orang yang setia atau menjadi pengkhianat bagi negeri ini, Indonesia.

Apakah Anda  setia kepada Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika? Itulah yang dimaksudkan dengan kesetiaan atau berkhianat kepadanya.

Siapa diantara kandidat yang sudah tersedia yang diyakini sebagai orang yang mampu menjawab kesetiaan Anda dalam memilih itu ?

Artinya pula, ketika Anda salah memilih, dan 5 tahun kedepan bangsa ini salah jalan, maka Anda telah berkhianat pada bangsa ini, pada anak dan cucu serta generasi berikutnya.

Pengalaman puluhan tahun bagi negeri ini sudah cukup untuk menjadi pemilih yang smart dan bijak agar tak salah memilih.

Jangan terbuai dengan hanya janji, tetapi buktilah yang lebih menentukan kehebatan seseorang dalam memimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun