Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Refleksi | Minggu Palem: Semangat Mengawal Masa Tenang Pemilu 2019

14 April 2019   22:15 Diperbarui: 14 April 2019   22:33 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini sungguh sangat istimewa bagi masyarakat Indonesia, secara khusus bagi umat Kristiani, karena hari ini menjadi Minggu Palem tetapi sekaligus memasuki masa tenang bagi Indonesia menuju Pemilu serentak pada Rabu 17 April 2019.

Mengapa menjadi itimewa karena kedua moment ini memiliki dasar makna yang hampir sama yang harus dijalankan dan dijaga dengan baik.

Minggu Palem atau juga disebut minggu Palmarum, merupakan Minggu terakhir sebelum hari Raya Paskah di rayakan untuk mengingat peringatin Hari Kebangkitan Yersus Kristus setelah mengalami penderitaan, penyiksaan, penyaliban hingga mati dan dikuburkan.

Tahun ini, Hari Raya Paskah jatuh pada Minggu tanggal 21 April 2019, dan minggu sebelumnyanya adalah hari ini, Minggu tanggal 14 April 2019, yang dikenal dengan Minggu Palem. Minggu Palmarum yang juga sebagai minggu pra paskah terakhir ke-6 memperingati perjalanan kesengsaraan yang dijalani Yesus sebelum menjalani penyaliban dan kematian.

Minggu Palem dirayakan sebagai peringatan penting ketika Yesus memasuki kota Yerusalem dengan penuh sorak-sorai dan kegembiraan mengendarai keledai dengan penuh semangat, semua menyanyi dan berteriak-teriak Hosana, Hosana Hosana.

Mengapa peringatan ini menjadi penting karena sesungguhnya kota Yerusalem saat itu menjadi sangat tidak kondusif dan bersahabat buat Yesus sendiri. Karena situasi politik keagamaan yang selama ini terjadi, sehingga Yesus terancam hidup dan jiwanya untuk dibunuh, setelah sekian lama terus menerus dicari kesalahannya oleh para petinggi-petinggi agama saat itu.

Tapi, karena memang itu sudah menjadi jalan salib yang harus dilewati maka semuanya terjadi seperti yang sudah dinubuatkan oleh para nabi.

Minggu Palmarum seakan menjadi masa tenang bagi Yesus dan murid-muridnya untuk menghadapi proses kematian bagi Yesus, dan sekaligus dikenal dengan Tri Suci Paskah, yaitu Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Sunyi.

Mulai saat minggu Palem seluruh murid-muridNYA disiapkan untuk menghadapi sebuah peristiwa besar dan tragis tentang penangkapan, penyiksaan, penyaliban dan kematian Yesus di kayu salib. Sesuatu yang mereka tidak harapkan dan pikirkan akan terjadi, karena selama ini mereka bersama Yesus yang penuh kuasa dan mujizat dalam menghadapi segala macam persoalan.

Sesungguhnya, kondisi dan situasi seperti itulah yang kini sedang dijalani oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam memasuki Pemilihan Umum Serentak untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden serta anggota legislatif periode 2019 -- 2024.

Masa tenang menjadi sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk merefleksikan secara totalitas menyeluruh semua proses politik yang sudah dijalani sejak setahun yang lalu, dan terutama masa kampanye terbuka selama tiga minggu berturut-turut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun