Tidak terlalu sulit untuk memahami bahwa Jokowi sebagai petahana pasti berada pada sisi mempertahankan Pancasila dengan NKRI hingga titik darah penghabisan. Alasannya, karena sejak Walikora di Solo, jadi Gubernur DKI dan menjadi RI-1 telah membuktikan hal itu.
Semua indikator dan simbol-simbol yang ada dapat ditemui dalam seluruh dinamika politik kampanye selama ini.
5. Orientasi Masa Depan versus Masa Lalu
Kedua capres memperlihatkan perbedaan yang kontras dalam mengelola bangsa ini bagaimana dinamika dan perubahan serta perkembangan masa depan bangsa ini ditengah-tengah dunia yang terus berubah dan mengubah diri.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Jokowi sangat sadar tekkonologi informasi dan komunikasi berbasis digital. Hal ini sudah dipertontonkan oleh Jokowi sejak berkomptensi pada Pilgu DKI, dan lanjut Pilpres 2014. Bahkan setelah menjadi Presiden 2014pun nampak perhatiannya pada pemanfaatan teknologi informasi ini sangat kuat.
Saya berpikir inilah tantangan yang harus dipikirkan oleh siapapun bahwa hanya negara --negara yang cepatlah yang akan maju ketimbang negara-negara yang lambat. Sehingga, ukuran kehebatan negara bukan dari besar atau kecilnya, tetapi dari kecepatannya.
Semoga catatan refleksi ini bisa menjadi masukan bagi siapapun yang sedang bingung untuk menentukan pilihannya. Atau untuk meneguhkan pilihan bagi yang sudah menentukannya, kalau tidak mau pindah pilihan.
Saya yakin, bahwa setiap orang bisa melihat dan membedah perbedaan perbedaan lainnya yang dibutuhkan untuk memutuskan pilih Capres01 atau Capres02. Bagi Indonesia yang lebih maju !
Yupiter Gulo, 13 April 2019