Demokrasi dipahami sebagai paham berbasis pada kehendak rakyat. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat sendiri. Kalau ini benar, harusnya pemilu itu sebuah pesta dari, oleh, dan untuk rakyat itu sendiri. Dan karenanya harus dinikmati dengan penuh sukacita dan damai sejahtera oleh rakyat itu sendiri.Â
Persoalan siapa yang menang atau kalah, itu adalah soal lain. Karena para capres itu adalah pilihan rakyat semua. Dan karenanya, ketika seseorang memenangkan pemilu, maka semua harus menyatu kembali untuk melanjutkan kehidupan demokrasi.
Pemahaman ini hendak menegaskan, bahwa semua kegiatan dan aktivitas yang bertentangan dengan pesta demokrasi itu, harus dilawan secara bersama-sama. Harus dilawan agar tidak terjadi money politic, praktek hoaks di mana-mana, saling mengintimidasi, dan melakukan kecurangan lainnya.
Agar di akhir pesta, semua merasa puas, bahagia dan damai sejahtera untuk bergandengan tangan dan melangkah bersama-sama lima tahun ke depan membangun negeri ini menjadi sebuah negara yang maju dan berkembang sejajar dengan negara lain di berbagai belahan dunia.
YupG. 3 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H