I.
Mohon maaf, ini pertanyaan yang sangat serius dan sama sekali tidak main-main dengan pertanyaan ini. Dan karenanya Anda juga harus menjawabnya dengan sungguh sangat serius. Betul, super serius.
Apakah Anda merasa berkekurangan atau merasa berkelimpahan? Atau menurut Anda, kondisi empirik Anda saat ini, berkekurangan atau berkelimpahan?
Harusnya, menjawabnya sangat tidak sulit, bukan!? Tinggal melihat dan menilai kondisi nyata yang sedang Anda alami saat ini, atau sudah beberapa lama dengan kondisi tersebut.
Ketika pertanyaan ini saya ajukan kepada mahasiswa saya di kelas, yang berada pada semester 6, dan  jumlahnya 50an orang, tidak ada yang langsung berani menjawab. Bukan karena mereka tidak memahami pertanyaan itu, tetapi karena memang mereka baru sadar dan merenungkan kembali hidup yang mereka miliki.
Bila pertanyaan ini diajukan kepada orang pada umumnya, saya juga yakin mereka tidak menjawab langsung. Hmm...bisa aja, ada orang yang secara ekonomi miskin, pasti dia akan menjawab bahwa dia berkekurangan. Tetapi, percayalah bahwa dia akan menjelaskan kepada Anda bahwa betul secara ekonomi dia yang berkekurangan, tetapi sesungguhnya, saya berekelimpahan pada sisi-sisi lain dari hidup yang dimilikinya.
Seorang suami yang sangat berhasil dalam mengelola bisnisnya sendiri, sehingga memiliki sumberdaya keuangan yang banyak. Tetapi suatu ketika, dia berkeluh kesah karena dia merasa iri dengan sebuah keluarga yang sangat indah, karena mereka memiliki waktu yang baik dan banyak untuk selalu bersama-sama. Sesuatu yang menurutnya dia tidak memilikinya.
II.Â
Merasa berkekurangan atau merasa berkelimpahan, sesungguhnya ini merupakan masalah dasar tentang pola pikir seseorang yang memberikan gambar tentang diri dan kehidupan yang dimilikinya saat ini.
Dan sebagai pola pikir, maka dampaknya menjadi sangat besar, karena menentukan bagaimana sikap, dan perilaku atau tindakannya dalam memperlakukan hidupnya dari hari ke sehari, bahkan dari menit ke menit.
Jadi, kalau dia merasa berkekurangan maka tindakannya akan berbeda kalau dia merasa bahwa hidupnya itu berkelimpahan. Dan disinilah sebetulnya setiap pribadi orang menjadi sangat berbeda-beda, dalam bersikap dan bertindak.