Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ketika Perang antar Lembaga Survei Pilpres 2019 Dimulai

21 Maret 2019   21:45 Diperbarui: 22 Maret 2019   17:24 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heboh hasil survei Litbang Kompas?

Pemberitaan hasil Suvei Pilpres 2019 oleh Litbang Kompas sejak kemarin telah membuka ruang episode baru menuju Pilpres 2019 pada 17 April 2019. Kompas menjadi pemicu "peperangan" baru di kalangan Lembaga Survei yang akan memainkan peranan penting menuju moment bersejarah di negeri ini.

Hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan periode 22 Februari ssampai dengan 5 Maret 2019 dengan 2000 responden yang diambil secara acak diseluruh Indonesia, 34 Provinsi dengan level signifikansi 95%, margin error sekitar 2,2%, telah menggugah kontroversi diantara dua kubu capres, bahkan juga ketegangan diantara publik pemilih Indonesia.

Hasil survei ini menegangkan baik di kubu Capres-01 maupun Capres-02. Disana ditemukan selisih tingkat elektabilitas capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga sebulan sebelum hari pencoblosan, memperlihatkan angka 11,8 persen.

  • Jokowi-Ma'ruf Amin 49,2%
  • Prabowo-Sandiaga 37,4%
  • Rahasia 13,4%

Mengapa menjadi heboh? Karena hasil survei Litbang Kompas itu memperlihatkan 11,8% yang merupakan angka selisih antara Capres Jokowi-Amin versus Prabowo-Sandi. Angka ini dinilai menjadi sangat kecil dan menjadi indikasi kemajuan atau kemunduran hasil perjuangan kampanye yang dilakukan oleh kedua kubu.

Disatu sisi menunjukkan angka yang menurun elektabilits Jokowi-Amin dan bahkan sudah menyentuh dibawah angka 50%, sesuatu yang mengkuatirkan, dan disisi lain, ada kenaikan elektabilitas pasangan Capres Prabowo-Sandi.

Bila hasil survei ini diyakini kebenarannya dalam kenyataan, maka akan mendorong kekuatiran dibuku Jokowi dan meningkatkan semangat kubu Prabowo.

Perang lembaga survei Pilpres

Tentu saja bukan hanya Litbang Kompas yang melakukan survei tetapi masih banyak lembaga survei lainnya. Dan hasilnya memang berbeda-beda seperti data-data berikut ini :

SMRC

  • Waktu: 24-31 Januari 2019, responden 1.620, Margin  error  2,65%
  • Hasil: Jokowi-Ma'ruf 54,9% vs Prabowo-Sandiaga 32,1%, Undecided Voters 13,0%

PolMark Indonesia

  • Waktu: Oktober 2018-Februari 2019, responden 440
  • Hasil: Jokowi-Ma'ruf 40,4% vs Prabowo-Sandiaga 25,8%, Undecided Voters 33,8%

Konsep Indonesia (Konsepindo Research and Consulting)

  • Waktu: 17-24 Februari 2019, responden: 1.200, Margin error 2,9%
  • Hasil: Jokowi-Ma'ruf 54,8% vs Prabowo-Sandiaga 34,1%, Undecided Voters 11,1%

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA

  • Waktu: 18-25 Februari 2019, responden: 1.200, Margin  error 2,90%
  • Hasil: Jokowi-Ma'ruf 58,7% vs Prabowo-Sandiaga 30,9%, Undecided Voters 9,90%.

Melihat 5 hasil lembaga survei lainnya, memang hasil survei Litbang Kompas menjadi ada keseimbangan untuk melihatnya. Kendati  demikian, bahwa Capres 01 masih lebih unggul, namun tidak tertutp kemungkinan sebulan menjelang hari Pilpres 17 April 2019, akan menjadi "arena persaingan bahkan peperangan" diantara dua kubu yang berkontestasi.

Dengan demikian, maka kedua kubu Capres akan memanfaatkan hasil-hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei untuk mendatkan masukan, dan sekaligu sebagai kesempatan memperbaiki cara kerja dari Tim Sukses masing-masing. Di tataran ini, tentu saja hasil-hasil lembaga survei akan sangat baik dan bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun