Aksi Teror Brenton Tarrant
Aksi teror yang dilakukan oleh Brenton Tarrant telah mengagetkan seluruh dunia melalui pembantaian sekitar 49 orang meninggal seketika dalam waktu kurang dari sejam terhadap jamaah dua buah masjid di kota Christchurch pada Jumat 15 Maret 2019.
Masyarakat dari seluruh dunia pun bereaksi hampir sama, mengutuk aksi terorisme yang dilakukan oleh si pembunuh orang-orang yang sedang beribadah itu. Reaksi yang hampir sama juga muncul, yaitu tidak percaya bahwa kejadian brutal ini terjadi di sebuah kota di negara New Zealand yang selama ini dikenal sangat tenang dan damai dan jauh dari berbagai konflik apalagi aksi terorisme.
Karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi maka dalam waktu yang sangat singkat, hampir semua informasi dapat diungkap dan diketahui oleh publik di berbagai belahan dunia melalui internet, website, dan sosial media.
Brenton Tarrant melakukan aksi gilanya ini bukan spontan, tetapi telah disiapkan dengan matang dan penuh pertimbangan yang luar biasa. Hal ini terungkap dari manifestonya berjudul The Great Replacement, Tarrant menuliskan motif mengapa dia memutuskan menyerang Masjid Al Noor dan Linwood.
Dalam salah satu analisis yang dibuat oleh Abanggeutanyo disimpulkan bahwa Brenton Tarrant ini dalam melalukan aksi terornya "tidak murni motif agama, dia lebih terobsesi pada organisasi pemujaan setan dengan motif finansial".
Pesan Brenton Tarrant
Aksi teror Brenton ini mengejutkan, antara percaya atau tidak, karena terjadi di sebuah kota yang seharusnya tidak ada alasan dilakukan aksi brutal dan gila seperti pembunuhan orang yang sedang beribadah.
Kemudian muncul pertanyaan, kalau saja di kota Christchurch bisa terjadi aksi teror, apalagi di tempat lain yang jauh lebih tidak aman kehidupan kota dan masyarakatnya. Kalau di kota yang pengamanannya sangat baik saja seorang Brenton melakukan pembantaian hampir sejam tanpa ketahuan dan begitu gagah melakukannya. Lalu bagaimana dengan kota-kota dan negara negara lain yang lebih buruk sistem keamanannya?
Adakah tempat yang lebih aman dan nyaman dari kejahatan terorisme di muka bumi ini? Tunjukan apakah ada sebuah kota yang bebas dari aksi terorisme?
Saya pikir, inilah pesan penting yang sedang disampaikan oleh si pejagal gila Brenton Tarrant ini. Menyadarkan semua umat manusia di manapun, tanpa kecuali, tanpa melihat latar belakangnya, bahwa sesungguhnya tidak ada tempat yang aman di dunia ini.
Sebab, iblis dan setan tidak pernah tidur dan tiada berhenti untuk mencobai dan menghancurkan manusia di mana saja. Hal ini sudah diingatkan oleh kitab-kitab suci, iblis selalu menunggu waktu yang tepat untuk menyerang manusia.
Dalam salah satu surat yang ada di Injil tertulis:
"Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik" -- Lukas 4:13
Kejadian ini terjadi di padang gurun setelah 40 hari Yesus tidak makan dan minum karena puasa, lalu Iblis mencobai Yesus dengan 3 godaan yang mematikan. Tapi, Iblis kalah karena tidak mampu menguasai Yesus.
Betul bahwa Iblis dikalahkan oleh Yesus pada saat itu, tetapi Iblis tidak putus asa. Dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk mencobainya kembali.
Inilah pesan penting yang bisa dibaca dari aksi teror si Brenton Tarrant itu. Diyakini bahwa Iblis menggunakannya untuk melakukan pembunuhan itu, dengan persiapan dan perencanaan yang sangat matang. Bahkan, apabila dia tidak bisa dicegah, target berikutnya adalah masjid ketiga. Dia mengakui itu setelah ditangkap.
Iblis bekerja 24 jam sehari tanpa jedah dan menunggu waktu yang tepat untuk menerkam siapa saja. Rasul Paulus sudah mengingatkan itu dengan menulis pesannya: Â Â Â Â
"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" -- 1 Petrus 8:5
Melihat pola aksi teror yang dilakukan oleh Brenton Tarrant ini, memberi pesan kuat bahwa justru didalam keadaan tenang, aman, nyamanlah si Iblis akan melakukan aksinya.
Iblis bisa saja tampil bukan dalam bentuk yang selalu jelek, galak, kotor, dan gelap gulita. Tidak sama sekali. Dia tampil sebagai orang yang kaya, berduit, berpendidikan, pelatih kebugaran, menguasai banyak ilmu dan pengetahuan, telah menjelajahi dunia.
Baca juga : Waspadai 3 Godaan yang Paling Mematikan
Di mana tempat yang aman itu?
Bila pertanyaan ini menjadi relevan, di manakah tempat yang aman di muka bumi ini, maka jawabannya adalah tidak ada yang aman bagi hidup manusia di dunia ini.
Bahkan aksi teror yang muncul bukan semakin mereda. Aksinya semakin menjadi-jadi. Dan bentuknya pun tidak selalu hanya dalam bentuk aksi pembunuhan seperti yang dilakukan oleh si Brenton ini.
Aksi teror bisa dalam bentuk yang lain, kehancuran keluarga, kesesatan ajaran dan dogma, penyalahgunaan narkoba, korupsi, kolusi, dan nepotisme dan semua yang merusak sendi-sendi dasar kehidupan, sesungguhnya itu adalah wilayah yang digunakan oleh Iblis yang sedang menunggu waktu yang tepat untuk bertindak.
Selagi masih menarik nafas kehidupan, maka dunia ini yang seakan semakin maju dalam segala hal, juga semakin tidak aman dari berbagai aksi teror.
Hanya satu tempat yang aman yaitu bersama Tuhan dan Allah saja! Atau ada tempat lain yang lebih aman bersama Tuhan?
Selamat merenungulangkan minggu Pra-Paskah2 pada minggu 17 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H