Contoh yang bagus adalah bekerja sama dengan "minimarket" yang sangat bangat di Indonesia. Misalnya bagi yang belanja pada periode tertentu, misalnya dalam sebulan atau dua bulang, langsung dipotong dari belanjaan konsumen. Â Dan namanya bisa disebut "Donasi Minimart1000".
Pola donasi dengan jaringan bisnis ritel yang tersebar diseluruh Indonesia sangat potensial untuk menggalang dana. Cara ini akan sangat efektif bila dilakukan dengan sebuah Organisasi Kredibel dan penuh dengan transparansi.
Bentuk lain, adalah dengan menawarkan kepada sejumlah pengusaha atau orang-orang yang tergolong kaya, untuk menawarkan mereka membangun fasilitas umum yang dibutuhkan. Misalnya, 10 HUNTARA atau 5 buah toilet individual. Lalu, disetiap HUNTARA dan Toilet itu nama atau organisasi penyumbang dituliskan disana sebagai simbol bahwa ada kepedulian sesama.
Cara ini pernah kami lakukan disebuah desa yang jauh dipedalaman di daerah Lebak, Banten, membangun beberapa toilet umum di desa dan di Mesjid, dan disana ada nama dari lembaga yang kami bawa. Toilet itu menjadi sebuah kebanggaan desa karena bisa dipakai secara umum. Bahkan menjadi pengikat/penghubung antara lembaga dengan masyarakat desa yang masih berlangsung hingga kini.
Untuk donasi menangani dampak psikologis bencana, atau program trauma heling, sangat mudah dengan cara bekerja sama dengan lembaga-lembaga sosial keagamaan, untuk mengirimkan tenaga-tenaga psikolog yang bisa menangani trauma gempa itu.
Sebenarnya, ada banyak lembaga yang sangat concern tentang penanganan trauma healing ini. Yang dibutuhkan adalah menawarkan secara spesifik kebutuhan penanganan trauma. Dan biarkan lembaga yang tergerak hatinya untuk  melakukan programnya.
Ini juga menjadi kesempatan yang baik bagi putra putri di Indonesia untuk melatih pengetahuan dan ketrampilan menangani masalah-masalah sosial yang ada di Indonesia, yang namapaknya akan sangat dan terus dibutuhkan di masa yang akan datang.
Tenaga-tenaga sukarela ini sesungguhnya setara dengan tenaga tenaga medis yang dibutuhkan oleh banyak warga masyarakat yang mengalami berbagai bentuk bencana yang menimbulkan trauma berkepenjangan. Artinya pengakit psikis sama beratnya dengan penyakit medis. Medis bisa sembuh tetapi psikis tidak bisa seketika.
Membangun Kesadaran Berdonasi
Indonesia yang rawan bencana alam harusnya mendorong dan membudayakan masyarakat yang suka, rela, senang untuk berdonasi bagi meringankan beban sesama manusia.
Ketika terjadi bencana ditengah-tengah masyarakat, menjadi tools test bagi solidaritas antara sesama anak bangsa yang tidak dipengaruhi oleh berbagai faktor primordialisme, sperti suku, ras, agama maupun status sosial. Artinya, bencanalah yang mempersatukan setiap manusia dalam sebuah persoalan mendasar.