Fakta-fakta kesuksesan bisnis memperlihatkan bahwa, hampir setiap pengusaha dapat menjadi pelanggannya sendiri. Beberapa dari mereka mengubah hobi mereka dan hal-hal yang mereka lihat di halaman belakang mereka sendiri menjadi bisnis raksasa yang terus bertumbuh dan menggurita.
3. Tidak ada waktu seperti sekarang.
Situasi sulit yang sering dihadapi dan menghadang perjalanan hidup, sesungguhnya menjadi berkat untuk memulai sesuatu yang berharga. Ini memang tidak biasa, artinya, justru dalam situsia nyaman dana man orang baru berpikir tentang usaha atau memulai bisnis.
Tidak seperti itu selalu, sebab justru situasi sulit memaksa sumberdaya potensial yang dimiliki untuk bertindak sekarang juga. Sebab tidak ada waktu untuk nanti, dan nanti. Tetapi sekaranglah waktunya.
Harus diakui ini tidaklah mudah, semudah membalikan tangan saja, tidak! Karena dituntut sebuah keberanian extra untuk segera memulai karena waktu tidak ada lagi.
Dalam situasi ekonomi yang sulit, sebutkanlah keadaan Indonesia saat terjadi krisis tahun 1998, banyak orang yang berani mengambil tindakan untuk memanfaatkan peluang dalam situasi kritis itu. Dan dikemudian hari, bisnis mereka menjadi besar dan berkembang. Sesuatu yang tidak didapatkan dalam situasi yang mudah dan nyaman selalu.
4. Orang biasa bisa menjadi luar biasa.
Masa lalu sering menjadi penghambat bagi kemajuan dan perubahan serta keberhasilan seseorang, karena difahami bahwa kesuksesan itu hanya milik orang-orang yang hebat saja, dari keluarga yang berpendidikan tinggi, atau dari kalangan keluarga pengusaha misalnya.
Era disrupsi, dan revolusi industri 4.0, serta dominai bisnis dan startup busniss berbasis aplikasi dengan teknologi internet sekarang, telah merubah secara drastis hal itu. Karena orang-orang yang berhasil sekarang banyak bermunculan dari kalangan atau orang-orang biasa saja.
Banyak kisah keberhasilan orang biasa yang hanya memulai dengan modal "dengkul" saja, tetapi mampu menjadi pengusaha yang luar biasa. Bahkan mereka tidak memiliki pengelaman dan gelar akademik yang mentereng dari universitas yang mentereng, sungguh, mereka dari kalangan biasa saja.
Mereka hampir semuanya orang biasa - dan lagi-lagi, dalam banyak kasus berjuang untuk memulai dengan latar belakang situasi yang sulit, penuh tekanan dan gejolak dan keterbatasan sumberdaya.