Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memiliki "Mercy" yang Kuat, Kunci Bangsa yang Solid

11 Februari 2019   18:41 Diperbarui: 13 Februari 2019   12:24 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya, disana tidak terjadi sinergistas yang sangat dibutuhkan dalam sebuah kelompok dan komunitas. Memiliki mercy yang kokoh akan menolong menarik, merangkul dan memelihara banyak orang yang terceer dimana-mana dan menjadi tambahan sumberdaya manusia yang sangat dibutuhkan dalam perjuangan komunitas yang lebih kuat dan solid.

Ketika orang-orang Farisi mempertanyakan mengapa Yesus makan bersama para pemungut pajak dan orang-orang yang menjadi sampah masyarakat, jawab Yesus, "Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa"

7. Orang yang memiliki 'mercy' yang kuat, berarti lebih menghargai hubungan dibanding aturan. Mercy ataupun belas kasihan meiliki tingkat atau level yang jauh lebih tinggi dari peraturan perundang-undangan apapun. Mercy menjelaskan bahwa baginya hubungan itu lebih berharga ketimbang aturan yang dibuat manusia.

Banyak orang terjebak dari aturan duniawi, tetapi terjebak dengan aturannya sendiri. Mengapa? Karena aturan manusia sangat terbatas dan sempit adanya sehingga sangat potensial akan menimbulkan pertentangan dan konflik antara manusia.

Akan tetapi, ketika relasi antara manusia dengan manusia diletakkan pada level yang tinggi, maka manusia merasa dihargai dan dihormati, dan dengan demikian akan mampu mengelola hubungan dengan orang lain dalam sebuah komunitas dan persekutuan yang saling menghidupi. Dan ini hanya mungkin bisa dilaksanakan dengan benar dan baik serta efektif, apabila setiap orang memiliki kasih.

"Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Allah sendiri"

Jika Anda ingin menunjukkan kasih Anda, tempatkan orang lain di atas peraturan. Tempatkan apa yang mereka butuhkan di atas prosedur. Tempatkan ikatan hubungan di atas peraturan. Pilih kasih ketimbang hukum.

YupG. 11/02/2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun