Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memiliki "Mercy" yang Kuat, Kunci Bangsa yang Solid

11 Februari 2019   18:41 Diperbarui: 13 Februari 2019   12:24 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I have always found that mercy bears richer fruits than strict justice. ABRAHAM LINCOLN, speech in Washington, D.C., 1865

Untuk menjadi sebuah bangsa yang bersatu, kuat dan terus maju akan bisa ditentukan oleh seberapa kuat 'mercy' yang dimiliki oleh semua orang dalam bangsa itu. 

Semakin lemah 'mercy' yang dimiliki maka bangsa itu semakin lemah, dan tentu saja akan lamban berkembang, bahkan sangat mungkin masyarakatnya akan terus terlibat dalam pertentangan, konflik, bentrok yang tiada ujung. Sehingga kemajuan tidak pernah akan diraih secara maksimal, dan terus akan tertinggal dari negara-negara yang memiliki 'mercy' kuat yang terpelihara dari waktu ke waktu.

Orang yang memiliki 'mercy' yang kuat, akan memperlihatkan kematangan serta kedewasaan seseorang dalam melihat dirinya dalam konteks interaksi dengan sesamanya yang harus dijaga, dirawat, dipelihara dan dikembangkan dengan kemajemukan yang dimiliki oleh setiap orang.

Mercy melihat sesamanya secara utuh, dan apa adanya dan bukan melihat apalagi memperlakukan  dan memaksakan orang lain sama dengan pikiran dan kehendaknya sendiri.

Dalam Bahasa Indonesia 'mercy' sering diterjemahkan sebagai belas kasihan, welas asih, namun sesungguhnya maknanya jauh lebih dalam, luas dan lengkap yang menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia dalam sebuah interaksi yang harmonis, dan terjaga dengan baik untuk sama-sama bertumbuh, tanpa harus kehilangan jatidirinya.

Memiliki sikap dan perilaku 'mercy' berarti seseorang akan memperlihatkan sikap penuh rahmat, memiliki empati yang sangat mendalam, patos dan simpati yang kuat terhadap penderitaan dan kesusahan sesamanya, berbelas kasihan tiada batas, dan selalu datang dengan sikap mengampuni kala sesamanya bersalah baik sengaja atau tidak disengaja.

Memiliki 'mercy' yang kuat akan membuat sebuah situasi bagaimana hamparan sawah yang sangat indah dan damai serta sejuk dan siap untuk ditanamin oleh apapun jenis tanaman yang berguna bagi kehidupan bersama. Sebab, di sana setiap orang cenderung untuk memelihara kehidupan bersama yang utuh dan bukan kehidupan individual dengan kesenangan pribadi individual.

Mercy atau sikap dan perilaku yang penuh belas kasihan akan menjadi barometer target kemajuan dan perkembangan kehidupan sebuah komunitas, sebuah keluarga, sebuah masyarakat, sebuah bangsa. Akan mendorong setiap orang untuk saling mensupport dan saling bertumbuh secara bersama-sama.

Bangsa yang sudah sangat maju, masyakaratnya memiliki 'mercy' yang sangat kuat dan tanggung, yang terus menerus bertumbuh dan berkembang sejalan dengan dinamika perubahan dan masalah yang dihadapi bersama-sama. Sehingga, komunitasnya, bangsanya dan negaranya menjadi kuat dan solid, serta tidak mudah bagi musuh untuk menghancurkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun