Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memiliki "Mercy" yang Kuat, Kunci Bangsa yang Solid

11 Februari 2019   18:41 Diperbarui: 13 Februari 2019   12:24 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebab membalas dendam itu dengan dendam merupakan proses membangun tembok tembok pemisah antara satu orang dengan orang lain. Dan disana tidak ada lagi persekutuan, dan ketika persekutuan tidak ada maka disana juga tidak ada kekuatan yang besar. Dan karenanya mudah dihancurkan oleh musuh yang setiap saat bisa muncul.

Anda harus menjaga dan merawat 'mercy' yang kuat dan bertumbuh dengan cara jangan dendam dan jangan simpan dendam, karena itu hanya membesarkan kepahitan yang ada didalam hati dan pikiran yang akan merusak habis hidupmu.

"Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu".

4. Memiliki 'mercy', berbuat baik pada yang menyakiti Anda. Memiliki belas kasih berarti mampu memberi apa yang dibutuhkan orang lain, bukan apa yang pantas mereka dapatkan. Ini sikap yang sulit, tetapi itulah yang dituntut bila memiliki 'mercy' yang kuat.

Kenapa harus melakukannya? Sebab itulah yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang dalam satu komunitas. Jangan ciptakan musuh, tetapi kasihilah musuhmu maka persoalan akan selesai, dan pertentangan tidadak.

Jadi, hanya mereka yang memiliki 'mercy' yang kuatlah yang mampu memberikan kasih kepada musuhnya. Sang Guru Kehidupan suatu kali berpesan kepada murid-muridNya dan berkata :

"Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati".

5. Memiliki 'mercy' yang kuat berarti bersikap baik kepada mereka yang melukai hati Anda. Fokus Anda haruslah kepada memenangkan mereka yang sangat lemah dalam suatu komunitsa dn buykan menyingkirkan mereka apalagi jangan menghancurkan mereka.

Buanglah kebiasaan untuk hanya selalu memenangkan sebuah perdebatan yang sarat dengan argument-argumen semu, dan orang lain sekan-akan tidak berkutik dan menjadi pecundang dan kalah. Ini sama sekali tidak akan mempunyai makna dalam membangun sebuah persekutuan yang kuat dan utuh, demi kemajuan bersama dimasa depan yang penuh tanntangan.

Ini tentu sangat sulit, tetapi ketika seseorang memiliki 'mercy' yang kuat maka bagian ini sesungguhnya tidaklah sulit dilakukan, karena targetnyalah yang memberikan dorongan yang kuat mengerjakannya.

6. Memiliki 'mercy', berarti membangun jembatan kasih bagi mereka yang terbuang. Inilah yang disebut sebagai kasih yang terencana, karena Anda dengan niat membangun persahabatan dengan orang-orang yang tidak punya teman atau mereka yang tidak diterima kehadirannya di tempat kerja atau di tengah-tengah masyarakat. Orang-orang seperti ini sangat banyak, dan menjalani kehidupan yang terlepas serta terpisah dari sebuah komunitas dan persekutuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun