Berbagai keterampilan, pengetahuan, metode, cara dan strategi dilakukan oleh orang-orang, bahkan para ahli untuk menemukannya. Banyak yang berhasil, tetapi juga banyak yang gagal dan menemui ajalnya.
4. Lalu ada hukum menabur dan menuai, berpesan dengan sangat kuat, keras dan tegas bahwa karena apa yang ditabur orang itu juga yang akan dituainya. Di dalam KItab Suci hukum ini sangat penting dan mendasar sebagai peringatan bagi manusia untuk berhati-hati didalam bertindak, lihat pesan Rasul Paulus di Jemaat Galatia!
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Hukum tabur dan tuai ini berlakuk secara universal bagi siapa saja didalam hidup ini. Bahkan didalam prisnip investasipun sering menjadi referensi, bahwa apa yang seseorang investasikan dalam hidupnya maka itu juga hasil yang akan dituainya. Tidak ada makan siang gratis, sebab semuanya harus ada pengorbanan.
Walaupun demikian, banyak orang untuk tidak menaati dan melawan hukum tabur dan tuai ini. Akibatnya juga sangat  fatal karena membawa kesengsaraan dan penderitaan.
Selanjutnya Rasul Paulus mengingatkan bahwa jika Anda menabur di dalam kedagingan, maka Anda akan menuai kebinasaan. Anda mungkin berpikir bahwa tidak akan ada konsekuensi dari hal buruk yang Anda buat, tapi itu salah. Konsekuensi itu akan muncul pada akhirnya.
Tetapi Anda juga akan menuai apa yang sudah Anda tabur dalam mewujudkan rancangan Allah. Seiring berjalannya waktu, Anda akan melihat teman-teman yang sudah keluar dari jalur dan segala perbuatan yang mereka lakukan, kemudian Anda memandang hidup Anda dan berkata, "Terima kasih Tuhan, saya belum keluar dari jalan-Mu."
Sayang sekali, banyak orang lebih memilih kesenangan dan kebahagian masa kini daripada masa yang akan datang. Banyak orang lebih senang berpikir hedonis dan pragmatis ketimbang membangun kehidupan bersama yang lebih kuat dan jangka panjang.
Zaman yang serba instan, generasi yang serba mau cepat dan mengabaikan proses yang mendasar, mendorong orang yang berlomba mengejar gaya hidup instan dan terjebak dalam gaya hidup sesaat, dan pada akhirnya akan menuai penyesalan, penderitaan dan kesengsaraan.
Kini saatnya belajar untuk terus menabur, menanam, menyiram, mejaga dan merawat kehidupan yang dimiliki agar terus bertumbuh dan menjadi sumber perteduhan bagi kehidupan apapun didunia ini, dan melakukan hal-hal berikut
Sementara yang lain menabur benih keburukan, taburlah benih rohani.
Sementara yang lain mengejar kesenangan, kejarlah iman.
Sementara yang lain mengejar pesta pora, kejarlah doa.
Sementara yang lain mengejar kenikmatan seksual, kejarlah kekudusan.
Sementara yang lain mengejar dunia, kejarlah surga.Â