2. Ada hukum termodinamika, yang intinya mengatakan bahwa segalanya akan rusak dimakan waktu. Apa yang ada sekarang sesungguhnya tidak abadi adanya, dan karenanya akan rusak, busuk dan hilang dari keberadaannya.
Hukum ketiga Termodinamika. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Hukum ini mengendalikan dan mengarahkan manusia untuk tidak mempertahankan barang dunia yang fana karena suatu saat akan hilang dari kenyataan hidup. Apapun dia harta benda yang sifatnya fana pasti akan berlalu.
Pesan yang sangat kuat untuk hukum ini menjelaskan bahwa hidup yang benar itu yang tidak mengikatkan diri apalagi memenjarakan hidupnya hanya demi harta yang fana dan tidak abadi.
Sebaliknya, carilah barang yang abadi yang tidak akan hilang ditelan oleh waktu dan kemajuan teknologi apapun, maka hidup akan memiliki makna dan kegunaan yang tak sia-sia adanya.
Meminjam istilah John Naisbit dalam bukunya Mind Set ! (2006) memesankan bahwa jangan terjebak pada hal-hal yang berubah, tetapi cari dan pegang serta pertahankanlah hal-hal yang tidak berubah. Dan didalam bukunya yang sangat best seller itu, Naisbit mengemukakan ada 11 hal yang tidak berubah yang kalau dikelola dengan sungguh-sungguh maka hidup akan menemukan makna terdalam, mendasarnya.
3. Ada Hukum Murphy, yang mengatakan bahwa jika ada yang sesuatu yang berpotensi salah, maka hal itu akan menjadi salah - biasanya di waktu yang tidak menguntungkan tepatnya akan menjadi salah.
Pesan dari hukum ini menjelaskan bahwa hidup manusia penuh dengan risiko, yaitu suatu keadaan yang dimasa yang akan datang akan berpotensi untuk salah atau juga benar. Segala kegiatan yang dilakukan akan berpeluang tidak sampai ke tujuan atau tepat sasaran.
Dalam banyak situasi, manusia sering sekali berada di jalan yang tidak tepat, waktu yang tidak tepat dan tentu saja hasilnya juga tidak tepat. Semuanya menjadi salah.
Hukum Murphy mengingatkan bahwa risiko penyimpangan perjalanan hidup yang tidak sesuai dengan harapan akan selalu mengiringi hidup manusia. Kekuatiran menjadi indikasi kuat tentang hukum ini begitu merasuk mengendalikan langkah-langkah hidup manusia.
Menjawab kekuatiran manusia dengan hukum ini, mendorong manusia untuk terus melakukan analisa risiko dimasa yang akan datang. Paling tidak untuk mengurangi risiko yang mungkin akan terjadi.