Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Best Practices" dari Manajemen Kepatuhan

3 Februari 2019   00:52 Diperbarui: 3 Februari 2019   05:02 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Staf dari Divisi Kepatuhan ini menjelaskan bahwa selama 2 (tahun), tiap tahun ada "inspektur" seorang warga Negara Jerman yang dengan cermat melaporkan ke kantor pusat Adidas di Jerman asesmen kualitas kerja dan hasil akhir produk yang diekspor.

Dari banyak ketentuan kantor pusat, menghadapi saingan pabrik di Korea sendiri dan di Vietnam; pabrik di Indonesia telah berhasil memenuhi dan mendapatkan beberapa kategori Best Practices.

Namun apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan Best Practices itu?

Best practices serve as a general framework for a variety of situations. For instance, in the production process, a list of best practices may be given to employees, highlighting the most efficient way to complete their tasks.

Itu fungsi pengetrapan Best Practices. Selain itu juga sangat bermanfaat sebagai benchmarking; untuk saling mengukur proses manufaktur dan business performance. Sering juga menjadi contoh bagi insustri sejenis, untuk di adaptasikan. 

Manajer dan staf yang mengikuti pelatihan ini menjadi lebih mantap mengetahui bahwa memang salah satu tolok ukur menjalankan manajemen kepatuhan secara benar dapat menghasilkan award of best practices ini sebagai pengakuan dari kantor pusat merek yang sudah mendunia.

Dari saya sebagai pelatih, menganjurkan agar award yang diperoleh ini harus di-desiminasikan, diinformasikan kepada seluruh pemangku kepentingan; dengan demikian akan meningkatkan citra pabrik ini.

Desiminasi ini dapat dilakukan dengan cara sederhana atau skala menegah, tidak perlu dengan event mewah dan besar di Hotel Bintang 5 di Jakarta; cukup di pabrik di desa atau tentu lebih tampak bila diadakan di ibu kota Jawa Tengah dimana pabrik dan orang-orang dari JawaTengah ikut berperan. Caranya dengan Media Relations, factory visit dan Press Conference.

Dalam pelatihan 2 (dua) hari konsep dan aplikasi Manajemen Kepatuhan yang bertumpu pada Tata kelola Perusahaan yang Baik, juga Budaya Perusahaan dan Etika Bisnis serta Code of Conduct menjadi pengetahuan aplikatif, disertai pula problem solving kasus-kasus khususyang diahadapi di pabrik di Jepara.    

Menarik untuk memahami cakupan dari pelatihan tentang manajemen kepatuhan ini yang mencakup sejumlah area kunci yang perlu diberi perhatian utama, yaitu Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance -- GCG) adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham.

Lebih lengkapnya Framework GCG harus dimulai dengan Transparansi, dari Akuntabilitas dan juga Responsibilitas serta Independensi ditambah Fairness (TARIF).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun