Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Adakah Capres 2019 yang Machiavelis?

17 Januari 2019   12:55 Diperbarui: 21 Januari 2019   17:54 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang Machiavelis diyakini tidak segan-segan menyakiti, menyiksa bahkan lebih fatal dari itu agar keinginannya dituruti oleh pengikutnya.

Nampak bahwa seorang Machiavelis, juga seorang yang tergolong "raja tega" yang nyaris tidak memiliki perasaan kemanusiaan pengikutnya.

Pertanyaan yang menarik adalah mengapa seorang Machiavelis itu bisa berperilaku seperti itu?

Jawaban sederhana tentang ini adalah karena dia mempunyai asumsi yang sangat kuat tentang dirinya dan pengikutnya. Misalnya, pemimpin machiavelis memiliki asumsi tentang pengikutnya, bahwa dengan mengeksploitasi ketakutan dari pengikutnya maka itu memberikan jaminan baginya bahwa apapun yang diperintahkannya akan diikuti dan dilakukan oleh pengikutnya.

Ya, dia berasumsi bahwa memang pengikutnya suka ditakutin, diancam dan diberi sanksi bila tidak mau melakukan kehendak pemimpinnya. Dengan asumsi demikian maka dia akan tampil sebagai seorang"pemimpin yang raja tega".

Menghalalkan Cara: Demagog, Hoaks

Untuk menilai apakah seseorang yang berusaha memperoleh kekuasaan sebagai seorang pemimpin dalam suatu organisasi atau suatu negara, dapat dicermati dari proses yang dilakukan untuk mempengaruhi followernya agar memilihnya.

Salah satu bentuk yang sangat popular saat saat ini dengan maraknya media sosial dan kemajuan teknologi komunikasi yang mudah dijangkau dan murah, serta tidak ribet, yaitu hoaks, atau menyebarkan kabar bohong dan fitnah kepada publik sehingga publik akan mempercayai apa yang disebarkannya.

Dalam sejumlah GWA (group whatsaps) menjadi viral tentang hoaks ini dan sekaligus apa yang dikenal dengan demagog yang merangkum sebuah pendekatan atau cara dan strategi untuk memenangkan sebuah kontestasi politik. Berikut saya coba sajikan secara sederhana.

Demagog adalah penggerak rakyat yang bertujuan meraih kekuasaan dengan cara mengeksploitasi prasangka atau menghasut dan memanfaatkan ketidaktahuan orang banyak sehingga memicu amarah atau kebencian, sehingga membuat orang banyak tersebut tidak bisa lagi menerima masukan pendapat dari orang lain.

Demagog merupakan istilah politik yang berasal dari dari bahasa Yunani 'demos' yang bermakna rakyat dan 'agogos' yang bermakna pimpinan dalam arti 'negatif.' Dengan kata lain, demagog itu "pemimpin yang menyesatkan demi kepentingan pribadinya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun