Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengamati Beragam Karakter Penumpang Transjakarta

15 Januari 2019   21:02 Diperbarui: 16 Januari 2019   10:36 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu kiasan menunjukan "jaman kuo". Saya menjawab: "Betul pak, itu frase menunjukkan jaman lama sekali, frase khasanah bahasa Jawa, yang sangat kaya ucapan-ucapan perumpaan."

Tampaknya si bapak tetap belum puas dengan jawaban saya: "Pak, apakah betul ada sepur lempung?" Jawab saya: "Itu ketika saya kecil di tahun 45an anak-anak membuat lokomotif dan kereta api mainan dari tanah liat (lempung), dijemur dan dibuat karya tangan yang anak-anak suka mengkoleksi dan memainkan di depan halaman atau di tempat berlumpur!"

Maka terjadilah komunikasi menyenangkan antara bapak itu yang ternyata seorang Insinyur pensiunan, sekarang aktif ikut berusaha dalam pembangunan instalasi pembangkit listrik di salah satu desa.

Membaca Buku

Salah satu kebiasaan yang langka ditemukan pada penumpang transportasi Transjakarta adalah membaca buku, sesuatu yang jamak dilihat di transportasi umum di Negara Maju seperti Eropa da Jepang.

Pada suatu kesempatan lain (kali itu bus agak kosong, karena di siang hari bolong), seorang gadis sebelah saya asyik membaca buku (penumpang lain hanya tertidur "ayam" ataupun main smartphone), kenyataan demikian tidak pernah saya lihat di dalam transportasi bus di Indonesia; juga bagi saya pribadi tidak bisa membaca di dalam bus karena goyangannya terlalu intensif; lain kalau di dalam kereta api.

Ketika gadis itu berhenti membaca, saya sela: "Maaf mbak, bisa membaca dalam bus, ya? Tidak pusing karena goyangan bus?"

Jawab gadis itu: "Bisa pak, saya tidak bisa membiarkan otak saya "nganggur" - hobby banget menbaca!" (Pikir saya: alangkah bahagianya bisa membaca di dalam bus).

Masih mengenai pengamatan saya dalam bus melihat seorang lelaki paruh baya asyik membaca buku hardcopy, cukup tebal di pangkuannya; perjalanan itu dari kota satelit BSD ke terminal Grogol, di mana daerah sekitarnya penuh dengan universitas swasta terkenal; jadi perkiraan saya pembaca buku secara tekun dalam bus ini mungkin seorang dosen (meskipun bisa salah, karena kebanyakan dosen kerabat saya tidak suka membaca; "menyedihkan"!).

Kendati bus Transjakarta BSD-Grogol melewati jalan tol, namun karena dipagi hari, macetpun tidak dapat dielakan. Pembaca buku itu tampaknya menikmati 2 jam perjalanan macet dengan membaca sebagian banyak halaman-halaman dari bukunya. Tenang membaca, mendapatkan tambahan ilmu.

Penumpang dengan dunianya sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun