Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

4 Alasan Mengapa Anda Harus Kembali Kepada Tuhan

3 Januari 2019   00:11 Diperbarui: 6 Januari 2019   14:05 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali kepada Tuhan, menyerahkan kendali hidup hanya didalam kuasa Ilahi, Tuhan Sang Pemilik hidup maka pendiritaan itu akan menjadi ringan dan bisa diatasi. Sebab Tuhan akan menolong dengan caraNya sehingga manusia itu tetap sampai ke tujuan akhir hidup yang diinginkan oleh Tuhan Sang Pencipta.

4. Merayakan transformasi hidup yang dialami

Dalam kisah klasik diatas memperlihatkan terjadinya transformasi atau perubahan total dalam diri si pemuda, sehingga secara total dia berbalik kepada Sang Bapak di rumah untuk kembali pada keadaan dan kehidupan yang normal sesuai yang dikehendaki oleh Bapaknya.

Transformasi hidup merupakan karya besar Ilahi yang dialami oleh seseorang, karena meminggalkan jalan yang tidak benar, hidup yang penuh dengan dosa dan kembali kepada Tuhan dengan hidup yang benar dan menjauhi segala perbuatan dosa yang bertentangan dengan kehendak Sang Bapak.

Kendati tidak mudah melalui dan melewatinya, karena banyk orang gagal di bagian ini, makanya orang yang mengalami transformasi harus merayakan perubahan hidup itu. Merayakan transformasiu hidup merupakan bagian dari hak setiap orang, sebagai upayanya meneguhkan komitmen untuk tetap berada dalam rumah Sang Bapak, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Merayakan perubahan hidup yang benar menjadi jawaban untuk selalu berada hubungan dan relasi dengan Sang Bapak di Surga agar hidup yang dititipkan oleh Tuhan tetap di jalan yang benar hingga ajal menjemputnya.

Kembali ke rumah bapak memang tidak mudah jalannnya, karena harus meninggalkan segala hal yang duniawi, tetapi hasil akhirnya sungguh sangat indah dan damai senantiasa.

Walaupun faham dan sadar, namun banyak orang terus membiarkian hidupnya berada di kandang ternak, dan tidak mau pulang kerumah bapak. Akibatnya hidupnya tetap menderita dan tidak pernah sampai ketujuan akhir yang Tuhan sediakan baginya.

Sesungguhnya, ketika memutuskan untuk pulang ke rumahnya, Anda akan disambut dengan  pesat yang besar dan bukan disambut dengan hukuman karena melanggar hukumNya. Di rumah bapakmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun