Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Natal adalah "Kado", Jangan Dibuka Sebelum Waktunya

15 Desember 2018   21:38 Diperbarui: 25 Desember 2018   17:13 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Selamat Natal itu tanggal 25 Desember.

Memang menjadi risih dan agak kurang pas ketika mengucapkan Selamat Natal sebelum tanggal 25 Desember. Apalagi kalau disampaikan tanggal 1 Desember, tentu suasana kebatinan dan psikologis serta spiritualnya tentu tidak dapat tempat yang hakiki.

Inilah yang menjadi polemik ditengah-tengah umat kristiasni sendiri. Terutama ketika banyak komunitas gerejawi, kemudian merayakan Natal rame-rame sebelum tanggal 25 Desember itu. Pertanyaan sederhana, kan begini, "lalu kapan Anda menuntaskan masa adven, penantian dan persiapan kedatangan Yesus itu?".

Kendati sudah banyak yang maklum tentang ini, tetapi tetap saja dilakukan setiap tahun. Yang terjadi adalah makna natal, hakikat natal kehilangan jiwa dan aura yang benar, dan peristiwannya menurunkan makna substantif dari natal itu sendiri. Konsekuensi selanjutnya adalah mempengaruhi kualitas keimanan umat menjalani dan mengisi hari-hari selanjutnya. Sangat mungkin, Natal tidak membawa perubahan yang berarti dan penting dalam hidupnya. Ini tentu tidak diinginkan, karena hanya kesia-siaan saja.

Makna Masa Penantian, Adventus!

Bila dicermati dengan baik, nampak ada kecenderungan yang kuat semakin ter-degradasinya makna spiritual dari Natal ini dari tahun ke tahun. Bahkan Desember setiap tahun yang sudah identik dengan bulannnya Natal, telah dikreasi dan dikembangkan sedemikian rupa menjadi "ajang bisnis komersial yang sangat dahsyat".

Tak bisa dipungkiri dan dihindari dominasi kepentingan bisnis dalam perayaan natal telah menjadi faktor utama yang mereduksi makna spiritual Natal. Para Pendeta dan Teolog terlambat memberikan arahan yang benar terhadap perilaku publik agar Natal tetap terjaga secara hakiki.

Bagi saya, menghayati persiapan kedatangan kelaihiran Yesus melalui masa-masa atau minggu-minggu Adven sungguh menyenangkan. Karena umat disadar-ingatkan kembali tentang kehidupan yang tidak selalu se-rel dengan Kehendak Illahi, Sang Pencipta Alam Semesta ini. Dan menolong umat untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu jalan yang dikehendaki oleh Tuhan sendiri.

Banyak umat yang tidak memiliki pemahaman minimal tentang masa penantian kedatangan Yesus itu, yang dilambangkan oleh Kran Adventus, lilin-lilin yang menyala dan warna-warna yang menyolok untuk mengingatkan makna penting.

Minggu Adven-1, Hope - Harapan

Pada minggu pertama adven ini sangat penting sebagai pembuka masa menjelang Natal, dan sebagai tanda telah dimulainya tahun baru gereja di seluruh dunia. Mengapa ini menjadi penting, dan ditandai dengan menyalanya sebuah lilin berwana ungu, sebagai penanda bahwa manusia masih memiliki HARAPAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun