Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kita Membutuhkan Pemimpin Pembelajar

4 Desember 2018   19:18 Diperbarui: 4 Desember 2018   23:37 1561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9. Commitment to systemic thinking
Komitmen pemikiran secara siustematis untuk memahami dan mengetahui kekuatan dan memahami efek sebab akibat antara mereka satu dengan lainnya.

Pemikiran sistematik akan membantu setiap orang untuk tidak terjebak pada aspek akibatnya yang seharusnya fokus pada penyebabnya.

Dengan sistemik berpikir akan sangat membantu agar masalah bisa dikelola secara efektif tanpa menciptakan masalah yang baru.

Sebab keberagaman pada dasarnya merupakan jiwa dan substansi dari budaya organisasi. Dari kebergamanlah lahir berbagai asumsi bersama untuk melakukan sinergisitas anatara anggotanya.

10. Commitment to cultural analysis for understanding and improving the world
Harus memiliki kemitmen terhadap analisis budaya didunia ini untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian dan meningkatkan budaya pembelajaran harus mampu memahami konsep budaya tersebut dengan baik.

Komitment terhadap budaya dunia sesuatu yang tidak bisa dihindari ketika dunia telah menjadi sebuah desa global saat ini. Seakan menjadi kecil saja dan menyatukan semua bangsa bangsa didunia ini menjadi sebuah komunitas.

Kondisi ini menjadi menarik dan sekaligus menantang karena menyatu dari keberagaman budaya masing-masing. Harus menyatu walaau berbeda untuk menghasilkan sebuah kreatifitas spektakuler bagi kemanusiaan itu sendiri.

Dengan memahami ke 10 tuntutan ketrampilan diatas, maka harus diakui bahwa menjadi seorang pemimpin dalam konteks perubahan yang sangat dinamis tidaklah mudah.

Namun, tidak berarti tidak bisa membentuk pemimpin yang mampu.

Sebab, ketika kontek budaya perubahan itu menjadi paradigm yang harus diterima, maka Leadership Style-nya juga harus bergaya sebagai Learning Leader dalam konteks Learning Culture.

Seorang pemimpin harus memahami dan mengerti bahwa budaya itu bersasumsi bahwa :

  • Dunia ini dapat dikelola dengan baik'
  • Menjadi peneyelesaian masalah atas relaitas dalam upaya mencari kebenaran
  • Sifat manusia pada dasarnya baik dan dalam hal apapun manusia bisa berubah
  • Informasi harus lebih akurat untuk mengelola perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun