Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Rendahnya Kelulusan CPNS 2018, Mencari Siapa yang Salah?

16 November 2018   18:35 Diperbarui: 17 November 2018   14:40 2244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara jujur harus diakui bahwa semua peserta seleksi CPNS itu adalah produk dari lembaga pendidikan di negeri ini. Rata-rata mereka telah mengenyam pendidikan tinggi, apakah itu universitas, sekolah tinggi, institute, atau akademi. Dan ditangan merekalah kualitas para sarjana ini dibentuk.

Bagi saya, ini merupakan tanggungjawab moral dari setiap lembaga pendidikan tinggi, untuk melihat hasil seleksi CPNS ini sangat mengecewakan sebagai refleksi dan cerminan kualitas lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang masih rendah.

Tidak bermaksud menuduh salah satu lembaga pendidikan tinggi, tetapi secara agregat inilah cerminan dari kualitas output pendidikan di Indonesia yang untuk melewati SKD saja angkanya hanya 13% kelulusan secara nasional. Sesuatu yang sangat memprihatinkan dan menjadi keprihatinan semua pihak.

Solusi Terbaik

Ada dua kelompok masalah yang harus dilihat secara tegas dan jelas dan tidak perlu dicampuradukan agar pilihan solusinya juga tidak menjadi campur aduk dan kacau balau. Kedua masalah utama itu adalah:

Masalah-1: Tingkat kelulusan CPNS yang rendah.

Dengan mengasumsikan bahwa kualitas proses dan tahapan seleksi terjamin,  dan  sesuai kebutuhan kualifikasi minimal yang harus dipenuhi oleh setiap CPNS maka peserta memiliki kualiatas yang jauh dibawah standard.

Hasil seleksi CPSN yang sangat rendah dan mengecewakan ini, menjadi masukan bagi semua pihak untuk segera memperbaiki semua proses pendidikan, pelatihan, pembinaan yang dilewati oleh semua calon-calon peserta di masa yang akan datang. Kata kuncinya adalah memperbaiki mutu pendidikan untuk menghasilkan sarjana-sarjana yang berkualitas.

Kalau perlu, proses seleksi CPNS ini sudah dimulai seejak setahun sebelumnya, agar peserta bisa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Masalah-2: Kekosongan jabatan ASN

Dengan angka kelulusan yang hanya 13%, maka dipastikan banyak jabatan yang tidak bisa penuhi disetiap kantor Kementerian dan Lembaga, dana tau di masing-masing pemerintah daerah. Masalahnya adalah bagaimana cara mengisi dan memenuhi kebutuhan tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun