Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jebakan Keikhlasan Dalam Memberi

15 November 2018   14:41 Diperbarui: 15 November 2018   14:50 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep memberi atau memberikan, give atau giving merupakan terminology yang sangat familiar ditelinga semua orang dimuka bumi ini. Kata memberi selalu muncul ketika ada orang laing, komunitas lain atau negara lain yang membutuhkan pertolongan dan bantuan karena berbagai sebab. Apakah karena bencana alam, bencana kecelakaan, atau bahkan bencana kemanusiaan lainnya.

Konsep memberi menjadi pemersatu manusia dari berbagai latar belakang yang beragam dan berbeda. Dan semua memahami bahwa disana ada kekuatan dalam memberi itu. Bisa menyatakan orang yang berkonflik sekaligus, bahkan permusuhan bisa  diselesaikan dengan program memberikan itu.

Mengapa kata memberi itu memiliki makna magis ditelinga orang? Karena memberi ini menyentuh langsung dasar hakikat kemanusiaan siapapun dia. Ketika memberi bisa dilakuksan maka disana akan terjadi rekonsiliasai, akan terjadi penyatuan kemanusiaan manusia itu, akan membobol tembok tembok keegoisan, kotak-kotak primordialisme akan dihancurkan dengan kekuatan memberi.

Itu artinya, ketika memberi tanpa kata dan teriakan maka kemanusiaan itu sedang bersatu dalam alam spiritual yang dalam dan mendasar yang tidak membutuhkan kata-kata dan kalimat menjelaskannnya lagi. Cukup dengan mengulurkan tangan, maka spiritual yang universal mendapatkan bentuknya yang konkrit.

Dalam sebuah artikelnya yang berjudul What Really Happens When You Give More Than You Receive, Raphael Zhang, menidentifikasi ada 5 alasan mengapa harus memberi, yaitu :

  1. Saat orang memberi maka semua orang juga akan menerima
  2. Saat memberi, Anda ditolong untuk belajar merasa cukup
  3. Saat memberi, Anda meyakini adanya pemeliharaan Tuhan
  4. Saat mampu memberi akan menuntun Anda memahami siapa Tuhan itu
  5. Saat mampu memberi, Anda yakin hidup itu anugerah Tuhan.

Kelima hal diatas, yang merupakan refleksi pengalaman pribadi si penulis, mencerminkan pengalaman mendalam bagamana seseorang menghayati makna hidupnya selagi memiliki nafas, ditengah-tengah dunia ciptaan Tuhan yang penuh dengan ketidakpastian, dan keyakinan bahwa apapun yang ada dibumi dan dijagada raya ini adalah dibawah kendali Tuhan.

Memahami Sang Pencipta Langit dan Bumi hanya bisa dicapai ketika kita mampu memahami semua ciptaannya yang ada di bumi ini setiap hari. Interaksi antar sesama manusia mengajarkan kepada kita bagaiman sesungguhnya makna hidup dalam konteks saling membutuhkan, saling mendukung, dan saling menjaga, memproteksi dan memilihara.

Pesan besar itulah yang sesungguhnya diinginkan oleh Tuhan Sang Maha Pencipta kepada setiap manusia dibumi ini untuk menjada dan memeliharanya demi kebahagiaan bersama, kedamaian bersama dan kemajuan bersama.

Dengan demikian, maka pemberian yang ikhlas bukan lagi dalam konteks harus mengharapkan balasan yang sama dengan pemberiannya. Tetapi terjadinya keseimbangan kehidupan yang  dijalani oleh setiap orang.

Orang yang memberikan akan sungguh mengalami metaformasi atau transformasi ketika dia pernah berada pada posisi membutuhkan pemberian dan begitu mahal dan bermaknanya pemberian itu saat di butuhkan.

Hidup manusia dimuka bumi ini, tidak selamanya selalu hanya memnerima pemberian. Tetapi suatu saat akan berada pada posisi untuk memberikan kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun