Bagi seorang pahlawan sejati, tidak pernah takut untuk menghadang semua niat apalagi kelakukan jahat kepada sesama. Pahlawan memiliki sumber energi tiada batas untuk dengan sekuat tenaga tanpa kenal takut berjuang agar kebenaran tetap tegak berdiri walaupun harus berkorban harta, tenaga, waktu, dan bahkan nyawanya sendiripun siap didedikasikan bagi kebenaran dan keadilan itu.
II
Tidaklah sulit memahami 3 ciri utama seorang pahlawan sejati itu yaitu berani, rela berkorban, dan membela kebenaran.
Pada saat Negeri ini harus diperebutkan dari tangan si jahat, penjajah sadis tiada berperikemanusiaan, si pahlawan hanya fokus pada membebaskan itu tanpa memikirkan dirinya sendiri dan keluarganya. Karena perjuangan merekapun bisa saja mengambil nyawa mereka seketika. Itulah keberanian yang mereka lakukan untuk sebuah kemerdekaan.
Sekian puluh tahun, bahkan ratusan tahun dijajah tanpa perikemanusiaan, apalagi nilai kebenaran yang hanya berpihak pada penjajah, maka kebenaran dan keadilan itu menjadi barang yang sangat langka dan mahal bagi si pahlawan.
Mereka sudah sangat terluka secara total karena sungguh-sungguh kebenaran dan keadilan itu tidak pernah menjadi bagian dalam kehidupan si pahlawan karena penjajahan yang sangat tak manusiawi.
III
Kini, setelah negeri ini merdeka dari penjajahan setelah 73 tahun, memang penjajah tidak ada lagi ada secara fisik seperti dulu, pertumpahan darah karena memperebutkan kekuasaan tidak lagi ada. Yang ada adalah abad 21 yang didominasi oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, dengan era disrupsi dan indutri 4.0 dan para generasi milenial.
Negeri ini sedang menghadapi dunia yang menglobal yang memaksa berinteraksi dengan semua orang dari bernbagai bangsa dari berbagai negara. Dinamika interaksi yang terjadi adalah saling mendominasi untuk mengeksploitasi sumber daya yang dimiliki oleh setiap negara untuk menjadi yang terbesar dan terkuat secara ekonomi dan ilmu pengetahuan.
Musuh negara sekarang telah berubah wujud dan bukan lagi negara lain yang menjajah secara fisik dengan senjata lengkap, bom dan meriam yang siap diledakkan.
Tapi bentuk musuh sekarang adalah perlombaan penguasaan sumber daya atau resources. Siapa yang menguasai sumber daya maka dia akan mengendalikan dan "menjajah" orang, kelompok dan negara lain.