Pemimpin yang terjebak dalam jebakan tukang menyuruh ini, paling suka menyibukkan diri untuk mengatur semua pekerjaan karyawan atau orang lain dan terus menjaga untuk menyuruh mereka melakukan tugas-tugasnya.
Mengapa ini disebut jebakan, karena sikap pemimpin yang tahunya menyuruh orang bekerja tetapi lupa memberikan penghargaan, motivasi, apresiasi dan sebagainya, maka karyawan akan mengalami degradisi semangat, motivasi dan akan berakibat pada turunnya kinerja dan produktifitas mereka akan menurunkan kinerja perusahaan. Akibat akhirnya, pasti kerugian bagi perusahaan, terutama untuk jangka waktu lama.
Mengenal Perangkap Kepemimpinan
Kalau jebakan atau perangkap diatas terjadi maka akan sangat berbahaya bagi si pemimpin itu sendiri maupun dan terutama bagi perusahaan yang dipimpinnya. Akan banyak implikasi yang ditimbulkannnya bila tidak diatas dengan segera.
Si pemimpin sendiri sangat mungkin akan mengalami kejatuhan dan kegagalannya sebagai seorang pemimpin apabila terlambat menyadari, memahami dan mengatasi perangkap atau jebakan kepemimpian yang melilitnya.
Seorang pemimpin yang menyadari perangakap ini, harus secepatnya mengatasinya , walaupun diakui tidaklah mudah, bahkan sangat sulit kalau si pemimpin sendiri yang hadapi. Dibutuhkan bantuan orang lain untuk mengenal perangkap yang sedang terjadi dan langkah-langkah mengatasinya.
Memang menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Jam terbang atau pengalaman sebagai seorang pemimpin akan ikut membantu seorang leader terhindar dari perangkap atau jebakan ini.
Leadership is never easy, but it can be more fruitful if leaders welcome the uncomfortable as part of their work -Jerome T. Murphy
Yupiter Gulo, 15 Oktober 2018