Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Anda Membenci Diri Sendiri

9 Oktober 2018   10:09 Diperbarui: 10 Oktober 2018   08:08 4213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Anda pernah bertemu dengan orang yang sangat membenci dirinya sendiri? Atau Anda sendiri pernah mengalami atau sedang mengalaminya saat ini bahwa Anda sangat membenci diri Anda sendiri, sedemikian rupa sehingga ingin rasanya keluar dari dalam diri itu!

Tentu saja hal ini sangat mengherankan dan cenderung menjadi aneh, bila ada orang sangat benci dirinya sendiri. Aneh, karena bagaimana mungkin dirinya yang didalamnya ada pikiran, jiwa dan rohnya lalu tidak menyukainya dan menganggap sebagai musuh bahkan mengancam dirinya sendiri.

Keanehan ini akan sangat membahayakan diri sendiri bila tidak bisa diatasi dengan benar dan segera.  Paling tidak hidup yang di alami akan menjadi sebuah siksaan yang terus di bawa-bawa sepanjang hidupnya.

Membenci diri sendiri bisa diartikan sama dengan menolak diri sendiri. Tidak menerima diri sendiri. Ini menjadi masalah, bukan !? Bagaimana mungkin dia menolak sesuatu yang ada di dalam diri sendiri yang tidak bisa dipisahkan dengan dirinya. 

Hmm, memang agak sulit membayangkannya. Saya pernah menyakasikan seseorang yang mengalami situasi ini. Ada saat ketika dia sangat membenci dirinya sendiri. Yang dilakukannya adalah menyakiti dirinya, dengan memukul tubuhnya, membanting kepalanya dan membenturkan ke tembok, berteriak dan marah sendiri pada dirinya. Nampaknya, memang sangat menyiksa dan tentu sangat menderita.

Sesungguhnya, orang yang menolak diri sendirinya berarti merasa ada yang tak beres dengan dirinya sendiri. Menurut pikirannya, pasti ada yang salah dengan dirinya sendiri. Dan sumber masalahnya adalah ketika dia melihat dan merasakan hal yang salah itu terus menerus ada di dalam dirinya. Sejauh hal yang salah dan tidak benar ini ada dalam dirinya maka sepanjang itulah dia akan terus menolak dan membenci dirinya sendiri.

Membenci sendiri dirinya pada umumnya terjadi ketika melihat cacat dan sejumlah kelemahan  yang ada dalam dirinya. Cacat dan kelemahan dalam diri sendiri pada dasarnya adalah fakta yang nyata dan konkrit menjadi bagian dari diri sendiri.

Kemudian pikiran menerjemahkan itu sebagai masalah yang tidak bisa diterimanya, sedemikian dalamnya sehingga cacat itu menjadi sumber kebenciannya. Jadi, pikirannyalah yang menerjemahkannya sehingga dia membuat kesimpulan dan memutuskan untuk membenci dirinya sendiri. Ini tentu salah dan tidak benar.

Seseorang yang akan terus menerus fokus pada cacat dan kelemahan yang dimiliki dan terus menyesalinya merupakan cara berpikir salah yang dimiliki oleh orang-orang yang membenci dirinya sendiri. Konsekuensi nyata yang dialami adalah dia tidak memiliki waktu untuk melihat yang lain selain cacat dan kelemahan yang dimiliki. 

Orang yang membenci dirinya sendiri, tidak pernah bisa dan mampu lagi melihat keindahan dalam dirinya sendirinya. Bahkan tidak merasakan kekuatan besar dan agung yang ada di dalam dirinya sendiri, dan semua yang positif tidak pernah dapat dilihatnya dengan baik. Dan lebih parah lagi, dunia yang dimilikinya seakan-akan semuanya berkonspirasi untuk menghancurkan seluruh kehidupannya.

Ini tentu sangat fatal dan berbahaya, yaitu bisa jadi berbuat lebih nekad menghancurkan dirinya sendiri. Dan bila ini yang terjadi terus menerus,  "tidak ada keseimbangan lagi didalam dirinya", maka hidup akan menjadi sia-sia belaka.

Para ahli psikologi dan pengembangan mentalitas perkembangan kepribadian mengidentifikasi sejumlah cara yang bisa dilakukan seseorang untuk menghindari atau mengatasi kecenderungan membenci dan menolak diri sendiri. Tips atau cara-cara ini sangatlah sederhana yang dapat dikerjakan setiap hari, antara lain :

  • Ambil-alihlah sepenuhnya kehidupan Anda 
  • Ubahlah citra diri negatif yang melekat pada diri Anda 
  • Mendekatlah dalam lingkungan yang menerima dan mencintai Anda 
  • Jujurlah pada diri sendiri masalah dihadapi.
  • Jangan pelihara rasa takut, buat keputusan, dan nikmati apapun hasilnya. 
  • Memaafkan dan lupakan kesakitan yang lalu.
  • Miliki dan bangun terus rasa percaya diri dalam semua aktifitas yang dilakukan. 
  • Berlatih humble ketimbang merasa rendah sendiri.
  • Apresiasi sekecil apapun pujian dari teman dan sesama
  • Biasakan diri sendiri melakukan yang membuat Anda bersemangat setiap saat. 

Ketika rasa benci dan menolak diri sendiri sudah sangat parah dan berat, tips diatas tentu saja tidak mudah melakukannya. Membutuhkan penangan yang lebih serius, dan oleh ahli atau psikolog yang berpengalaman. Namun, pesan pentingnya adalah seseorang harus menyadari dan mulai mengenal apabila gejala-gejala ini sudah mulai ada, maka sejumlah trik dan tips diatas sangat menolong.

Secara keseluruhan, seseoang benci diri sendiri, tak memiliki percaya diri, merasa rendah diri maupun perasaan lainnya, merupakan "kesalahan seseorang menilai dirinya sendiri secara totalitas". Ini yang disebut dengan self-concept.

Jadi bila seseorang mengatakan dirinya jelek maka keseluruhan penampilannnya akan jelak. Sebaliknya bila seseorang mengatakan dia bisa maka keseluruhan dirinya akan mengatakan mampu dan dapat melakukannnya.

Jadi, membenci diri sendiri pada dasarnya, merupakan kesimpulan seseorang tentang cara menilai dirinya sendiri. Bahkan secara fisik dia cacat misalnya, tetapi bila pikirannya menilai bahwa cacat ini bagian hidupnya, tetapi saya harus mampu melakukannya dalam keberadaan yang terbatas, maka dia akan mampu melakukannya.

Lebih dari itu semua, apabila Anda yang mengalami kencenderungan membenci dan menolak diri sendiri, jangan biarkan terus berlanjut.Hentikan dengan sesegera mungkin karena itu kekeliruan melihat diri sendiri.

Sesungguhnya, Anda adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang dikreasi dengan indah dan agung dan memiliki tujuan mulia. Dalam salah satu ayat kitab suci dikatakan :"maka Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik".  Semoga hari Anda menyenangkan dan tetap semangat !

Yupiter Gulo, 9 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun