Â
Kesalahan Fatal
Kesalahan mendasar yang dilakukan oleh banyak orang adalah membiarkan hidupnya ditentukan oleh orang lain dan bukan oleh dirinya sendiri. Artinya, seseorang menjalankan hidup kesehariannya sesuai dengan yang diinginkan oleh orang lain. Orang lain itu, bisa orangtua, saudara sendiri, pasangan, pacar, teman, guru atau siapa saja.
Ini menjadi masalah besar, karena apa yang diinginkan oleh orang lain dipastikan tidak pernah sama dengan apa yang diinginkan sendiri oleh diri sendiri. Bila ini terus berjalan, maka hidup akan berjalan bagaikan boneka saja, hidup tanpa roh dan tidak memiliki makna yang penuh.
Nasehatnya adalah hentikan segera, jangan jalani hidup bagaikan boneka saja, tanpa memiliki makna yang berarti. Sebab, orang lain "tidak memiliki kepedulian penuh" terhadap hidup Anda dibandingkan oleh kepedulian pada diri sendiri. Bahkan, ketika kesuksesan yang dicapaipun akan tidak memiliki makna bila itu hanya karena keinginan orang lain.
Hidup yang dijalankan karena keinginan orang lain, sama dengan hidup yang semu dibawah baying-bayang orang yang tidak pernah jelas. Sungguh sangat tidak menyenangkan karena secara tidak langsung akan terus tergantung dengan keinginan orang lain itu.
Hidup Penuh Makna
Hidup yang benar dan sesungguhnya merupakan hidup yang dijalani dengan penuh makna atau meaningful life, yaitu ketika seseorang merasakan kebebasan untuk mengisi dan setiap kesempatan yang dimiliki sebagai pencerminan atau refleksinya tentang hidupnya yang dianugerahkan oleh Tuhan yang Maha Kuasa seturut iman dan keyakinan yang dimiliki.
Pemahaman ini hendak mengatakan bahwa setiap orang harus memiliki pemahaman dan kesadaran yang tinggi tentang siapa dirinya sesungguhnya. Tuhan menciptakan setiap orang dengan keunikan masing-masing, dengan potensi dan talenta masing-masing, bahkan dengan peran dan fungsi masing-masing yang dibutuhkan oleh dunia ini.Â
Itu sebabnya setiap orang tidak ada yang sama, tidak saja berbeda kemampuan, skill, pengethuan, pengalaman dan sebagainya, tetapi juga pasti berbeeda dalam tugas, peran dan fingsi bahkan pekerjaan yang dijalan. Yang sama itu hanyalah robot yang dirancang untuk pekerjaan yang sama, sementara manusia itu bukan robot.