Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hindari Kesalahan Fatal Agar Hidup Anda Penuh Makna

21 September 2018   12:33 Diperbarui: 21 September 2018   13:53 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kesalahan Fatal

Kesalahan mendasar yang dilakukan oleh banyak orang adalah membiarkan hidupnya ditentukan oleh orang lain dan bukan oleh dirinya sendiri. Artinya, seseorang menjalankan hidup kesehariannya sesuai dengan yang diinginkan oleh orang lain. Orang lain itu, bisa orangtua, saudara sendiri, pasangan, pacar, teman, guru atau siapa saja.

Ini menjadi masalah besar, karena apa yang diinginkan oleh orang lain dipastikan tidak pernah sama dengan apa yang diinginkan sendiri oleh diri sendiri. Bila ini terus berjalan, maka hidup akan berjalan bagaikan boneka saja, hidup tanpa roh dan tidak memiliki makna yang penuh.

Nasehatnya adalah hentikan segera, jangan jalani hidup bagaikan boneka saja, tanpa memiliki makna yang berarti. Sebab, orang lain "tidak memiliki kepedulian penuh" terhadap hidup Anda dibandingkan oleh kepedulian pada diri sendiri. Bahkan, ketika kesuksesan yang dicapaipun akan tidak memiliki makna bila itu hanya karena keinginan orang lain.

Hidup yang dijalankan karena keinginan orang lain, sama dengan hidup yang semu dibawah baying-bayang orang yang tidak pernah jelas. Sungguh sangat tidak menyenangkan karena secara tidak langsung akan terus tergantung dengan keinginan orang lain itu.

Hidup Penuh Makna

Hidup yang benar dan sesungguhnya merupakan hidup yang dijalani dengan penuh makna atau meaningful life, yaitu ketika seseorang merasakan kebebasan untuk mengisi dan setiap kesempatan yang dimiliki sebagai pencerminan atau refleksinya tentang hidupnya yang dianugerahkan oleh Tuhan yang Maha Kuasa seturut iman dan keyakinan yang dimiliki.

Pemahaman ini hendak mengatakan bahwa setiap orang harus memiliki pemahaman dan kesadaran yang tinggi tentang siapa dirinya sesungguhnya. Tuhan menciptakan setiap orang dengan keunikan masing-masing, dengan potensi dan talenta masing-masing, bahkan dengan peran dan fungsi masing-masing yang dibutuhkan oleh dunia ini. 

Itu sebabnya setiap orang tidak ada yang sama, tidak saja berbeda kemampuan, skill, pengethuan, pengalaman dan sebagainya, tetapi juga pasti berbeeda dalam tugas, peran dan fingsi bahkan pekerjaan yang dijalan. Yang sama itu hanyalah robot yang dirancang untuk pekerjaan yang sama, sementara manusia itu bukan robot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun