Publik yang sangat optimis bahwa melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika ini tidak akan menyebabkan krisis apalagi kepailitan ekonomi Indoneia, dengan alasan yang juga sangat masuk akal. Yaitu, situasi saat ini sangat jauh berbeda dengan situasi pada 20 tahun yang lalu saat keluarga Cendana harus turun dari takhta kepresidenan. Publik meyakini saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih sangat solid dan tentu kuat. Bisa dilihat dari angka-angka inflasi, pertumbuhan ekonomi, rasio hutang, dan lain-lain. Sehingga pelemahan nilai rupiah tidak akan menyebabkan collapsenya ekonomi Indonesia.
Nilai Rupiah ditentukan Pasar
Saya tidak dalam posisi  mengetahui semua data tentang ekonomi Indonesia, kecuali yang bisa dibaca dan diikuti melalui media massa yang terus tersaji dengan baik. Namun, secara teori dapat difahami dengan mudah bahwa nilai rupiah atau harga rupiah terhadap dollar, naik atau turunnya sangat ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap dolar  Amerika.
Ketika harga dolar Amerika terus naik menuju ke angka Rp 15.000 perdolar, itu artinya banyak orang membeli atau mengejar dan mengumpulkan dolar Amerika. Saking besarnya permintaan dolar, maka harganya menjadi naik, dan orang melepaskan rupiah dan menyimpan dolar itu.
Memang menjadi pertanyaan mendasar, mengapa orang mau memburu dolar itu ? Dan itulah yang menjadi penyebab utama mengapa rupiah terus melemah terhadap dolar.  Para ahli meyakini ada begitu banyak faktor yang menyebabkannya, baik yang faktor-faktor yang datang dari dalam Negeri Indonesia sendiri, dan terutama dan maupun  faktor yang datang dari luar negeri, atau penyebab faktor globalisasi, sebagai konsekuensi dari Sistem Perekonimian Indonesia yang "sangat" terbuka dari berbagai pengaruh dunia diseluruh muka bumi ini.
Saya pikir, pemerintah Indonesia, terutama Menteri Keuangan, Menteri Perekonomiannya dan menteri lainnya, sungguh sangat faham tentang ini dengan data-data yang tentu sangat akurat. Dan oleh karenanya mereka juga faham betul bagaimana menyelesaikannya segera, baik dan terutama untuk jangka pendek, maupun untuk jangka panjang. Â
Sehingga keputusan pemerintah naikan pajak 1.147 barang impor merupakan keputusan yang sangat strategis untuk segera meredam laju pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika. Dan saya pikir mungkin akan segera dikeluarkan berbagai keputusan strategis lainnya untuk memulihkan keadaan nilai rupiah.
Masalah Trust Publik bagi Pemerintah
Bagi saya, melemahnya nilai rupiah terhadap dolar hingga rp 15.000, merupakan ujian kepercayaan atau trust publik bagi perekonomian Indonesia. Bahkan menjadi batu ujian bagi kepercayaan dunia kepada Republik Indonesia untuk mampu mengelola masalah nilai rupiah ini.
Artinya, sejauh publik dalam negeri memiliki keyakinan dan kepercayaan kepada pemerintah Indonesia, maka situasi pasti akan terkendali dengan cepat dan baik. Masyarakat hanya memiliki pemahaman dan persepsi yang sama terhadap masalah ini. Artinya pula bahwa apapun yang terjadi, maka akibat dan dampaknya akan dirasakan oleh semua rakyat Indonesia. Â Untuk itu, bila semua satu bahasa untuk mendukung semua keputusan yang diambil oleh pemerintah maka ujian ini akan bisa dilewati dengan selamat.
Dan justru masalah yang dihadapi oleh Negeri ini adalah "perebutan kekuasaan" memasuki tahun politik 2019. Setiap kesempatan akan menjadi sumber tenaga untuk saling merebut kepercayaan publik bagi Pemilu tahun depan. Difahami, tentu sangatlah tak mudah bagi pemerintah untuk mendorong agar semuanya satu bahasa adanya.Â