Setelah mereka melihat pelatihan ini mereka merasa berguna karena banyak keuntungan yang di dapat seperti pemisahan uang untuk usaha dan pribadi, harus menghitung hal-hal di luar produksi seperti biaya untuk trasnportasi, tenaga kerja para UMKM, biaya kalau barang rusak, penyimpanan persediaan bahan baku dan lain sebagainya.
UMKM walau hanya membuat pembukuan sederhana tetapi tetap harus menghitung seluruh pengeluaran baik operasioanal dan non operasional sehingga keuntungan yang sebenarnya diterima para UMKM. Â
Pelatihan keuangan ini sudah dilakukan di berbagai tempat sebelumnya sepeerti di UKM Batik Trusmi Cirebon, Kumon di Bekasi, para ibu PKK, IKM di bawah Sudin Jakarta Pusat, UKM di bawah Perusahaan Agro Indomas di Sampit -- Kalimantan Tengah.
Pelatihan keuangan dirasa diperlukan baik para UMKM yang sudah maju dan yang masih mulai usaha  UMKM ini tidak semua membuat Laporan Keuangan semuanya seperti Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Equty, Laporan Posisi Keuangn, Laporan Arus Kas dan Catatan Laporan Keuangan. Ada juga beberapa UMKM yang sudah baik laporan keuangan tetapi tidak menghitung dan membayar pajak dengan benar.
UMKM ini sangat berperan dalam kemajuan ekonomi di masa depan karena mampu menyokong kehidupan masyarakat umumnya. Peran UMKM di masa mendatang juga sebagai stabilisator dan pendorong pertumbuhan ekonomi yang diharapkan untuk peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan bangsa dan negara.
Pengembangan UMKM berbasis digital ekonomi secara tidak langsung akan membantu perekonomian daerah dan pengembangan UMKM berbasis digital ekonomi juga berdampak positif terhadap perpajakan bagi Indonesia.
Artikel kiriman dari: DR. Tiolina Evi Pardede, SE, MM, Dosen senior Perbanas Institute Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H