Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilih Pemimpin yang Berintegritas Kuat

28 Juli 2018   20:45 Diperbarui: 28 Juli 2018   22:27 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://medan.tribunnews.com

Pilihlah Pemimpin Yang Berintegritas Kuat

Setelah selesai masa pendaftaran sejak awal Juli hingga tanggal 17 juli, akhirnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengembalikan berkas hampir 200 bakal calon legislatif  atau bacaleg mantan narapidana kasus korupsi ke partai politik masing-masing  yang tersebar di sembilan propinsi, 92 kabupaten, dan 11 kota.

Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 20 Tahun 2018, yang resmi diberlakukan pada 3 Juli lalu, praktis melarang pengusulan nama calon legislatif yang pernah menjadi narapidana kasus korupsi, bandar narkoba, dan kejahatan seksual terhadap anak. (bbc.com)

Pada umumnya publik sangat mendukung keteguhan hati KPU untuk memperlakukan ketentuan baru ini, dan semua berharap MA tidak mengabulkan permohonan sejumlah pihak untuk membatalkan PKPU nomor 20 tersebut.  Karena ini menyangkut masa depan dari negeri ini agar terbebas dari "penjahat-penjahat koruptor" yang sangat merusak sendi-sendi pembangunan yang lebih maju dan cepat.

Memilih calon legislatif adalah menakar integritas setiap kandidat dan filter utamanya ada di tangan KPU beserta Bawaslu yang harus menjaga dan mengawal proses pendaftaran bacaleg ini.

Nampaknya, mantan napi korupsi yang masih ngotot mencalonkan diri menjadi bacaleg benar-benar tidak memiliki integritas yang menjadi tolok ukur kunci untuk menjadi seorang pimpinan public atau rakyat yang diwakilinya. Dan nampaknya sudah tidak memiliki rasa malu lagi untuk mencalonkan diri menjadi wakil rakyat padahal sudah dipenjara bertahun-tahun. Ini benar-benar tidak ada akal sehatnya.

Integritas adalah kejujuran

Seorang pemimpin yang tidak memiliki integritas sama saja penipu yang sangat yang membahayakan kehidupan organisasi dan semua pengikutnya. Integritas menjadi segala-galanya untuk menjadi pemimpin yang benar.

Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang berintegritas itu berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat. Telah dibuktikan dalam berbagai kajian, bahkan berbagai survei dan studi kasus telah mengidentifikasikan integritas atau kejujuran sebagai suatu karakteristik pribadi yang paling dihasrati dalam diri seorang pemimpin.

Dalam situasi yang sangat normal, maka difahami bahwa hanya pemimpin yang memiliki integritas kuatlah yang bisa bertahan karena dibutuhkan oleh masyarakatnya, sejalan antara keyakinannya dengan perilakunya dan dengan kata-katanya. Didalam integritas yang kuat tercemin kepercayaan atau trust sebagai pemimpin.

Didalam integritas tercermin pula yang disebut sebagai kredibilitas lebih menyangkut "head" atau otak yaitu kemampuan olah pikir yang mencakup antara lain intelegensia, keterampilan, kompetensi  atau hard skill. Sedangkan integritas lebih menyangkut "heart" atau hati, yaitu kemampuan olah nurani yang mencakup antara lain kejujuran, ketulusan, komitmen dan sebagainya. Kredibilitas terbangun melalui dua unsur yang sangat penting yaitu kapabilitas -- kompetensi  dan pengalaman. 

Akan sulit rasanya jika seorang pemimpin tidak memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang yang ia pimpin. Sementara itu integritas dibangun melalui tiga unsur penting yaitu nilai-nilai yang dianut oleh Si Pemimpin (values), konsistensi, dan komitmen. 

Nilai-nilai itu sesungguhnya merupakan pegangan dari si pemimpin dalam bertindak. Intergritas ini akan Nampak semakin kokoh apabila si pemimpin memiliki konsistensi antara apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan atau walk the talk dan memiliki komitmen terhadapnya. Bila tidak memiliki integritas, seseorang akan kehilangan kredibilitas karena orang lain akan menjauhinya untuk menghindari kekecewaan.

Integritas itu Nama Baik

Memahami integritas berarti mengerti secara total dan keseluruhan keberadaan seorang pemimpin. Melalui konsep integritas maka seseorang menjadi transparan didepan publiknya karena bisa dilihat dengan amat sangat jelas konsistensi antar keyakinan, perkataan dan perbuatannya.

Oleh karenanya perlu disadari oleh seorang pemimpin bahwa paling tidak ada delapan aspek dasar yang tercemin dari integritas, yaitu

  1. Integritas Selalu Berkaitan Dengan Nama Baik
  2. Integritas Membutuhkan Pengorbanan
  3. Integritas Terbangun Sejalan Dengan Pengambilan Keputusan Dalam Hidupmu
  4. Integritas Membuatmu Tahan Uji
  5. Integritas Memberikan Kemampuan Untuk Memimpin
  6. Integritas Adalah Sikap Hati yang Berkenan di Hadapan Sang Pencipta
  7. Orang yang Tidak Memiliki Integritas Akan Banyak Menerima Penolakan
  8. Butuh Waktu yang Lama Untuk Memulihkan Integritas

Mencermati kedepalan hal diatas menunjukkan bahwa menjadi seorang pemimpin yang benar tidaklah mudah adanya. Juga menegaskan bahwa membentuk integritas yang kuat tidaklah semudah membalik tangan atau muncul begitu saja. Tetapi membutuhkan waktu yang panjang dan dengan dinamika pengalaman yang memadai yang ikut membentuk karakter integritas sebagai seorang pemimpin.

Bisa difahami pula bahwa kecederungan pemimpin yang tidak memiliki integritas yang kuat adalah mereka-mereka yang relatif minim pengalaman dalam memimpin dan belum melewati masa masa kritis dan ujian yang berat.

Tips Membangun Integritas

Menjadi pribadi dan pemimpin yang berintegritas tidak akan muncul dengan sendirinya, pun dengan usia yang bertambahn tidak menjadi jaminan memiliki integritas yang kuat. Paling tidak ada 6 point yang bisa dipedomani agar memiliki integritas yang terus bertumbuh, yaitu :

Satu, Tepati janji Anda. Orang-orang yang memiliki integritas menepati ucapan mereka. Jika mereka berkata akan melakukannya, mereka akan melakukannya. Jika mereka berkata akan datang, mereka akan datang. Nasehat bijak berkata bahwa "Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya."

Dua, Bayar tagihan Anda. Anda mungkin berpikir ini bukan masalah besar, tetapi itu masalah besar. Apakah Anda menghabiskan lebih banyak uang Anda daripada yang Anda hasilkan? Itu salah satu tanda kurangnya integritas. Apakah Anda berhutang untuk hal-hal yang sesungguhnya tidak mampu Anda bayar? Itu salah satu tanda kurangnya integritas. Nasehat bijaksana berkata, "Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah."

Tiga,  Menolak bergosip. Yang dibutuhkan adalah mencari pria dan wanita yang memiliki integritas yang tahu bagaimana menyimpan rahasia dan tidak menyebarkannya di media sosial. Jangan membicarakan orang di belakang mereka. Jangan dengarkan gosip! Nasehat bijaknya berkata "Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara."

Empat, Berikan persembahan dengan setia. Kemana Anda menghabiskan uang Anda terlebih dahulu, itulah yang paling penting buat Anda. Nasehat bijaknya berkata  "Bolehkah manusia menipu Allah?"

Lima, Lakukan yang terbaik di tempat kerja. Nasehat bijaknya berkata "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Jika Anda orang percaya, bos Anda yang sebenarnya adalah Tuhan, dan apakah orang lain memandang pekerjaan Anda atau tidak, Tuhan melihatnya dan menghargainya.

Enam, Tulus dengan orang lain. Seseorang yang berintegritas tidak bertingkah laku yang berbeda, baik itu di rumah dan di tempat kerja, atau di lapangan golf. Nasehat bijaknya berkata "Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukannya. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah"

Enam point sederhana, namun sangat mendasar dan karenanya tentu tidaklah mudah. Dan memang tidaklah mudah karena menjadi pemimpin itiu sesungguhnya memiliki tanggungjawab yang besar atas semua orang yang dipimpinnya. 

Pengikutnya memiliki harapan besar dan mulia untuk masa depan yang lebih baik dan maju. Harapan itu dipastikan akan menjadi perhatian sang pemimpin yang memiliki integritas kuat. Ketika pengikutnya tak memiliki kepercayaan kepada pemimpinnya maka trust itu akan hilang dan akan terjadi kekacauan adanya !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun