Akiabtnya, orang cenderung belajar menjadi sangat pinter untuk memanipulasi situasi, termasuk memanipulasi hukum, aturan, moral dan kode etik kehidupan demi bisa memanen seketika.
Era sekarang yamh disebut-sebut genearasinya milenial, dipunhi oleh kisah dan cerita para penguasa, pemilik kewenangan public yang berlebihan tetapi melakukan tindakan koruptif, mencuri sumberdaya yang bukan miliknya, mengatasnamakan kepentingan orang lemah dan miskin, dan merancang berbagai strategi jitu hanya demi memanen seketika saja, dan tidak pernah berusaha memikirkan untuk mulai menanam.
Bila sikap dan perilaku menyimpang ini terus berlanjut maka kerberlangsungan kehidupan yang baik dan benar, seperti yang dilakukan dengan setia oleh seorang petani, akan terhenti dan kehancuran kehidupan akan menjadi legasi terjelek yang seharusnya tidak boleh terjadi.
Hanya orang yang memahami dan mengerti dengan benar makna kehidupanlah yang mampu melakukan pengorbanan sebagai benih-benih yang menumbuhkan kehidupan.Â
Mereka yang rela mengorbankan hidupnyalah yang menjadi sumber kehidupan yang baru dan menjaga keberlangsungan kehidupan yang lebih baik dunia yang fana ini. Dan sesungguhnya sikap yang rela berkorbanlah yang ditunggu dan diberkati oleh Tuhan. Inilah sikap yang ingin Tuhan  berkati dan yang akan menghasilkan buah dalam hidup ini.
Saya bermimpi, berharap bahwa Andalah termasuk orang yang bersedia berkorban demi kelangsungan kehidupan yang lebih baik. Tetap Semangat !
Yupiter Gulo, 28 Juli 2018