Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tenggelamnya KM Sinar Bangun, Apa Kabar dengan Mitigasi Bencana di Indonesia?

5 Juli 2018   20:07 Diperbarui: 6 Juli 2018   12:15 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44694972

Ada kesan yang sangat kuat, bahwa pola penanganan bencana di negeri ini sifatnya reactive dan bukan proactive. Baru sibuk kalau sudah terjadi bencana, dan lebih banyak nampak lebih sibuk melayani siaran langsung dari televisi.

Apakah betul Indonesia tidak memiliki standard yang benar untuk melakukan mitigasi bencana ini? Seperti yang ditulis oleh Moh Nadlir bahwa "BNPB: Indonesia Belum Punya Standar Mitigasi Bencana seperti Jepang" https://nasional.kompas.com/read/2018/03/05/19501381/bnpb-indonesia-belum-punya-standar-mitigasi-bencana-seperti-jepang.

Sungguh memprihatinkan kalau hingga saat ini, lebih 10 tahun sejak Undang-undang No 24 tahun 2007 dikeluarkan, belum juga memiliki standard yang mitigasi bencana. Kalau begitu, selama ini apa yang dikerjakan oleh BNPB? Bisa jadi, BNPB hanya muncul setelah terjadi bencana, dan sebelumnya tidak membuat apa-apa sama sekali. Artinya, BNPB tidak memiliki program aksi yang signifikan untuk mitigasi bencana ini.

Padahal, dalam laman BNPB (https://bnpb.go.id)  dicantumkan bahwa Indonesia ini merupakan wilayah yang rawan bencana karena berada di wilayah yang merah sehingga harus digalakkan mitigasi bencana itu.

Wilayah Indonesia merupakan gugusan kepulauan terbesar di dunia. Wilayah yang juga terletak di antara benua Asia dan Australia dan Lautan Hindia dan Pasifik ini memiliki 17.508 pulau. Meskipun tersimpan kekayaan alam dan keindahan pulau-pulau yang luar biasa, bangsa Indonesia perlu menyadari bahwa wilayah nusantara ini memiliki 129 gunung api aktif, atau dikenal dengan ring of fire, serta terletak berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia?Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.

Ring of fire dan berada di pertemuan tiga lempeng tektonik menempatkan negara kepulauan ini berpotensi terhadap ancaman bencana alam. Di sisi lain, posisi Indonesia yang berada di wilayah tropis serta kondisi hidrologis memicu terjadinya bencana alam lainnya, seperti angin puting beliung, hujan ekstrim, banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Tidak hanya bencana alam sebagai ancaman, tetapi juga bencana non alam sering melanda tanah air seperti kebakaran hutan dan lahan, konflik sosial, maupun kegagalan teknologi.

Bangsa ini baru berada pada tataran memahami saja dan menyadari saja dan belum maasuk pada tataran untuk melakukan pencegahan yang bearti. Sehingga hampir setiap saat wilayah ini akan terancam bencana yang selalu makan dan menelan korban yang tidak sedikit.

Ini menjadi menarik sekaligu menjelaskan problem yang dihadapi oleh bangsa ini. Sering menyaksikan bagaimana korban berjatuhan saat bencana terjadi, tetapi perilaku yang muncul dalam keseharian sama sekali tidak mencerminkan kesadaran akan bencana itu. Keadaan ini bisa disaksikan dalam banyak hal, mulai dari bentuk bangunan rumah, letak posisi rumah, daya tahan bangunan yang sama sekali tidak memiliki ketahahan terhadap bencana yang akan datang.

Amati juga perilaku keseharian yang membuang sampah sembarang dan menyebabkan banjir diamana-mana adalah contoh sederhana yang menceritakan problem dasar mitigasi bencana di Indonesia.

Gerakan Nasional Mitigasi Bencana

Nampaknya sudah cukup korban yang berjatuhan dan kerugian tiada terkira yang sudah terjadi. Cukup sudah sampai disini. Harusnya mitigasi bencana harus menjadi gerakan nasional yang harus diterapkan oleh pemerintah mulai dari pusat sampai ke daerah. Daripada korban jiwa terus berjatuhan saat bencana datang, lebih baik gerakan nasional pencegahan bencana dilakukan mulai sekarang dan dari berbagai level.

Kalau pemerintah dan seluruh rakyat berperang melawan kejahatan narkoba, korupsi, maka hakl sama juga harusnya bisa dilakukan untuk mitigasi bencana di negeri ini.  Semoga saja !

Yupiter Gulo, 5 Juli 2018 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun