Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cara Indonesia Mengelola Kepercayaan Dunia Usai Masuk Negara OTDC dan DK-PBB

16 Juni 2018   11:53 Diperbarui: 18 Juni 2018   13:17 2185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Recognation and Apreciation merupakan dua hal yang dicapai oleh Indonesia dalam level dunia Internasional. Disana ada pengakuan dan sekaligus penghargaan bahwa Indonesia yang telah bekerja, berjuang tiada lelah untuk memajukan dan membangun kehidupan masyarakatnya menjadi lebih baik dan lebih meningkat lagi dapat disejajarkan dengan negara-negara lain yang sudah maju. Ini akan sangat membanggakan dan menggembirakan, tetapi sekaligus menjadi tanggungjawab bagi Indonesia secara keseluruhan untuk mampu mengelola pengakuan dan penghargaan yang telah disematkan oleh dunia internasional.

Menerima penghargaan itu berarti merawat dan mengembangkan kepercayaan yang sudah diberikan oleh dunia. Kepercayaan inilah yang sesungguhnya menjadi pengikat seluruh elemen dalam republik ini untuk termotivasi terus maju membangun bersama menuju Indonesia yang lebih baik dan maju. Dengan demkikan sesunggungnya dunia internasional sedang menunggu langkah selanjutnya dari Indonesia untuk lebih maju lagi. Kepercayaan yang sudah diberikan akan menjadi modal untuk menjadikan pembangunan lebih dinamis lagi.

Nampkanya apa yang sudah diramalkan oleh banyak institusi bahwa pada tahun 2045-an Indonesia akan menjadi sebuah Negara Maju yang sejajar dengan yang lain, bukan sesuatu yang mustahil akan diwujudkan dengan konkrit. Seperti yang beberapa kali Presiden Jokowi ingatkan bahwa kalau saja Indonesia mampu menjaga pertumbuhana ekonomi setiap tahun sebesar diatas 5%, maka pada baberapa tahun kedepan Indonesia sudah masuk pada level yang lebih tinggi lagi. Melihat strategi kerja kerja dan kerja Jokowi selama 3 tahun terakhir ini, rasanya koq tidak terlalu sulit untuk mewujdukan hal itu.

Apalagi dengan peran strategis yang dimiliki sebagai anggota DK-PBB dan bergabung dalam Negara OTDC, segala kemudahan yang dibuuthkan sudah terbuka jalannya. Tinggal bagaimana semua channel dan networking itu dapat dikelola secara optimal dan maksimal untuk mendorong pertubuhan ekonomi Indonesia kedepan.

Kepercayaan dunia melalui keterlibatan dalam jaringan ingternasional, OTDC dan DK-PBB menjadi modal sangat besar yang memungkikan semua sumberdaya lainnya dapay bersinergis secara efektif menunju Indonesia yang maju pada tahun 2045.

Menghadapi tantangan besar dari dalam

Mengelola kepercayaan dunia global terhadap Indonesia, tidaklah semudah mengatakannya. Karena tantangan yang paling berat itu datangnya dari dalam negeri sendiri dan bukan dari luar. Luar negeri sudah mengakui keberhasilan Indonesia dan bahkan menaruh percaya penuh kepada Indonesia secara langsung dan dengan demikian dunia internasional siap untuk mensupport Indonesia. Tetapi konflik kepentingan yang ada didalam Negeri menjadi problem bagi bangsa ini.

Politik yang sudah menjadi pahlawan sejak reformasi dan rezim Soeharto jatuh menjadi batu sandungan yang sangat tajam bagi setiap presiden yang terpilih di republik ini. Dengan multi partai yang sangat banyak membuat tidak lancar dan nyamannya mengelola pemerintahan yang ada. Sebab, partai pada dasarnya adalah kepentingan. Semakin banyak partai maka semakin banyak kepentingan. Dan kepentingan memaksakan untuk harus dipenuhi. Mulai dari kepentingan jabatan, posisi, sampai kepada budget dan proyek pembangunan yang dilaksanakan mulai dari pusat sampai ke kampung-kampung.

Kalau eksekutif, katakatan Presiden menghabiskan waktunya untuk memenuhi semua kepentingan partai, habislah negeri ini dan tidak akan kemana-mana hasil yang dicapai. Akan mengulang prestasi presiden sebelumnya yang hanya bergerak ditempat, untuk tidak dikatakan mundur blasss.  Pada kondisi seperti ini harus bisa disimpulkan bahwa partai politik menjadi penghambat bagi kemajuan pembanguna di dalam bangsa ini.

Leadership style yang ditawarkan oleh Jokowi sejak menjabat sebagai orang nomoer satu di negeri ini, menolong banyak untuk tidak terjebak dalam jebakan-jebakan kepentingan partai yang ada. Minim berkomentar apalagi mengumbar janji dan memaki lawan politiknya, serta lebih banyak menggunakan bahasa tubuh dan analogi yang fun setiap ada ketegangan, membuat pemerintahan Jokowi mampu menembus badai dan kabut tembok hitamnya yang dibangun oleh para kelompok maupun partai. Jokowi yang sangat bersih dalam segala hal membuatnya bebas untuk memberikn yang terbaik bagi negeri ini tanpaa menyakiti siapapun secara langsung.

Style Jokowi sebagai presiden ke-7 negeri ini telah mengkreasi sebuah icon profil pemimpin yang mamang beda sama sekali dengan yang lain. Dia memang Jokowi tidak ada yang lain. Dan dunia sedang melihatnyanya sebagai icon yang bisa dipercaya untuk membangun Indonesia sejajar dengan Negara Maju lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun