Menjadi Pribadi Yang BerWelas Asih
Memang menjadi menarik, tetapi juga sekaligus menjadi tantangan bagi setiap orang untuk mengembangkan, melatih dan mengimplementasikan sikap welas asih nan berbelas kasihan itu. Bila diyakini sikap ini menjadi alat mempersatukan dan memperkuat sebuah bangsa, mengapakah begitu sulit mengajak orang untuk berwelas asih itu ? Ini pertanyaan mendasar yang harus menjadi perenungan setiap manusia yang berada ditengah-tengah manusia lainnya.
Menjadi pribadi yang penuh Welas Asih dan Berbelas Kasihan tidaklah mudah tentunya. Selain harus dilatih dan dikembangkan terus menerus, juga sangat tergantung bagaimana seseorang membangun pemahaman yang benar tentang siapa manusia itu sesunggungya?Â
Jawaban yang benar terhadap pertanyaan ini akan menjadi dasar yang kuat menjadi pribadi yang welas asih. Yakinlah bahwa saat Anda menemukannya, perasaan Anda akan berkatan bahwa sesunggunya "belas kasih itu bagaikan sebuah berlian, memiliki banyak sisi".
Paling tidak ada 7 aspek welas asih yang akan menolong seseorang ingin menjadi pelaku kasih itu karena hal itu akan mengubah relasi Anda dengan orang lain.
Pertama, welas kasih berarti bersabar dengan kekurangan orang lain. Bagaimana Anda bisa lebih sabar terhadap anak-anak, pasangan, atau teman-teman Anda?  Kesabaran ini akan didapat bila memahami bahwa Allah sendiri yang memberikannnya.Â
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Semakin bijak Anda, semakin sabar dan berbelas kasih Anda.
Kedua, belas kasih berarti membantu siapa pun di sekitar Anda yang sedang terluka. Anda tak dapat mengasihi sesama layaknya diri Anda sendiri jika tanpa belas kasih. Pesan bijak mengatakan, "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." Dan imanilah bahwa  Allah tidak sekedar memperhatikan apa yang Anda lakukan. Dia memperhatikan sikap setiap orang.Â
Artinyaa begini, bila memiliki talenta untuk menasihati, baiklah menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Sederhana sekali.
Ketiga, belas kasih berarti memberi orang lain kesempatan kedua. Ketika seseorang menyakiti, biasanya ingin membalas atau menjelek-jelekkan orang tersebut. Namun pesn bijak berkatan, segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah telah mengampuni kamu. Waow, sungguh indah sekali !
Keempat, belas kasih berarti berbuat baik pada mereka yang menyakitimu. Belas kasih memberikan orang lain apa yang dbutuhkan, bukan apa yang layak dan pantas mereka terima. Kenapa koq harus melakukannya?Â