Seorang mahasiswa harus menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa ketika menjadi seorang Sarjana, maka itu artinya ada tanggungjawb yang harus dijaga dan dikembangkan, yaitu :
Pertama, seroang sarjana harus mampu mempertaggungjawabkan kepakaran ilmu yang dipelajari, dengan cara menyampaikan secara lisan dan terlebih secara tertulis kepada publik. Inilah yang disebut tangungjawab profesional secara pribadi.
Kedua, tanggungjawab kepada masyarakat agar keilmuan yang didapatkan dapat dirasakan masyarakat hasil dan manfaatnya.
Ketiga, tanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini sebagai cerminan dari penghayatan bahwa seorang sarjana itu adalah ciptaan Tuhan yang harus mempermuliakan dan mengagungkan nama Tuhan melalui kesarjanaan dan kepakaran yang dimiliki.
Oleh karena itu, sangat disayangkan dan memprihatinkan ketika seorang mahasiswa lalu menjadi sarjana tetapi tidak mampu memperlihatkan tanggungjawab itu. Bahkan kesarjaan saja hanya sebagai identitas tanpa makna.Â
Keadaan seperti ini harus dicegah dan tidk boleh dibiarkan dengan kesadaran dan tanggungjawab dari dosen sebagai ujung tombak dalam proses pembelajaran di kelas. Dosen yang juga guru tanpa tanda jasa itu, tetapi dampaknya kepada manusia-manusia generasi masa depan, yang disebut mahasiswa.
Salam Kompasianer.
Yupiter Gulo, Dosen Trisakti School of Management (TSM) Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H