Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memahami Berpikir Amien Rais yang Tidak Terpahami

15 April 2018   12:34 Diperbarui: 15 April 2018   13:00 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.intelijen.co.id

Akibatnya, nilai-nilai luhur keagamaan direduksi habis-habisan dalam praktek politik praktis yang hanya kepentingan sesaat yaitu kepentingan golongan dan individu saja. Ketika nilai-nilai religu diturunkan menjadi kepentingan praktis maka pada saat itulah "tidak adanya lagi control" yang bisa digunakan untuk menilai mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk. Harusnya agama hadir ketika benturan praktis di grass-root terjadi. 

Itu sebabnya, antara politik dan agama tidak boleh dicampur aduk tanpa arah dan ketegasan yang konkrit. Karena bagaimanapun faham bahwa Negeri ini bukan Negara Agama, apalagi hanya agama tertentu saja tetapi NKRI adalah Negara yang berdasarkan Pancasila. Dan ini sudah final.

Bagi saya, hal ini bukan tidak dimengerti dan difahami oleh seorang Prof DR Amien Rais yang mantan Pimpinan DPR/MPR. Tetapi mengapa lalu sepertinya "tidak mengerti" ?. Disinilah cara berpikir Amien Rais yang tidak terfahami.

Negeri ini harus dijaga keutuhannya. Sebab kalua tidak utuh maka habis republic ini. Dan saya yakin, tidak ada satupun yang mengehendaki Negeri ini jatuh berkeping-keping. Kecuali mereka yang "cara berpikirnya sudah salah dan sesat jalan" !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun