Mohon tunggu...
Yuwono Setyo Widagdo
Yuwono Setyo Widagdo Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka overthinking kalo lewat jam 00.00

suka membaca,menulis dan menabung

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Digitalisasi Mendemokratisasi Ekonomi sebagai Tujuan Ekonomi Pancasila

23 November 2024   01:46 Diperbarui: 23 November 2024   02:24 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Lower Entry Barrier

Dewasa ini, kita melihat perubahan yang sangat cepat disadari atau tidak memberikan dampak kepada masyarakat luas. Bukan hanya pada anak millenials tetapi semua generasi dan kalangan yang ada di Indonesia merasakan dampak daripada perubahan yang di sebabkan oleh teknologi cepat atau lambat. 

Pembangunan masif infrastruktur terutama internet cepat yang dilakukan pemerintah, membuat akses terhadap teknologi semakin merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini memberikan kesempatan lebih luas kepada masyarakat Indonesia untuk terhubung dengan ekonomi digital dan membuat peluang ekonomi. 

Cita-cita Ekonomi Pancasila untuk memberikan kesempatan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia akhirnya akan tercapai dengan adanya teknologi.

Akses terhadap teknologi yang sangat cepat penetrasinya dibantu dengan harga smartphone dan internet broadband yang sangat murah, membuat lompatan yang sangat besar di masyarakat pedesaan. Walaupun ayah dan ibunya bisa dibilang "gaptek" (gagap teknologi) karena hanya menggunakan feature phone, tetapi anaknya si millennials ini sudah mempunyai smartphone murah asal China dan buatan lokal dengan harga yang sangat terjangkau sekitaran 1jt-an.  

Mereka memiliki smartphone karena tidak mau tertinggal oleh teman-temannya yang mempunyai akses terhadap sosial media agar bisa update dan posting perjalanan hidupnya. Sering kali, daerah mereka sendiri belom tersentuh oleh jaringan internet 4G atau 5G dari operator selular. 

Maka dari itu, dengan pembangunan infrastruktur yang masif mereka akan terhubung dengan internet dan seiring usia mereka juga masuk menjadi angkatan kerja yang produktif, sehingga daya beli akan meningkat serta peluang bisnis akan terbuka.

Dulu, pilihan kerja di daerah-daerah mayoritas terbatas hanya menjadi pegawai negeri sipil, pegawai bank BUMN, pegawai perusahaan swasta nasional atau menjadi pedagang biasa. Dengan adanya teknologi, peluang untuk menjadi entrepreneur menjadi terbuka lebar. Tidak perlu dengan membuka toko di pusat perbelanjaan dengan modal besar, semua bisa memulai usaha dengan bantuan teknologi dan internet. 

Siapa pun bisa memulai, tidak perlu dengan banyak pertimbangan dan belanja modal yang banyak, sehingga entry barrier-nya menjadi sangat rendah dan kompetisi menjadi sangat kuat di antara pemain kecil dan pemain besar. Praktek sebelumnya, pemain besar mendominasi ekonomi di Indonesia terutama di sektor retail. 

Dengan skala ekonomi yang besar mereka berhasil menguasai pasar ditambah dengan jaringan retail dan supply chain management yang efektif. Namun hal ini perlahan demi perlahan semakin tergerus oleh para start-up yang lebih kreatif, cepat dan tanggap dengan menggunakan internet dan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun