Mohon tunggu...
Yuni S
Yuni S Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMK.

Suka baca Wattpad, manhwa, manga, manhua, dongeng, novel China, hingga kisah Mahabharata.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Eksekusi Tapal Kuda

20 Mei 2024   21:46 Diperbarui: 20 Mei 2024   22:31 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis muda itu mengangguk. Ia mengalihkan pandangannya ke lubang galian besar. Masih ada api. Sampah dan kotoran ternak dibakar di sini.

"Boleh kulihat sekarang?" tanya Jirim. "Seluruh tempat ini."

"Pergi saja," jawab pria tua itu. "Di sana. Tempat paling gelap di tanah kosong belakang kandang kuda."

Jirim pertama-tama memutari lubang galian, kemudian ia melangkah perlahan menuju kandang kuda. Dia menarik napas panjang. Dingin. Tatapannya bertemu dengan milik kuda-kuda itu. Mereka meringkik. Penulis muda itu tak pernah bisa memahami apa makna ringkikan mereka, tapi rasanya seperti kuda-kuda itu bicara padanya. Tentang sesuatu.

 Di mana kiranya bayi-bayi itu dibunuh? Apakah tangisan mereka lebih nyaring dari suara kuda yang dipacu gila?

Jirim berhenti bertanya-tanya ketika ia menemukan bahwa kuda-kuda itu tiba-tiba hening. Mata mereka yang hitam menatap Jirim. Semuanya.

"Kenapa kau di sini, Jirim?" 

Jirim berhenti berjalan. Di depannya seekor kuda yang jelas-jelas diam. Tapi Jirim bisa mendengar suara. Seolah mata makhluk itu bicara padanya.

"Di belakang sana," kadang-kadang suaranya ada di telinga kanan Jirim, kemudian berpindah ke kiri. Atau mengambang di udara. "Ferin Fischer. Eksekusi."

"Siapa?" Jirim berbisik. Pria itu mundur selangkah. Yang ada di sini hanya kuda. Dan kuda jelas tidak mampu bicara.

"Kami."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun