Sebelum membahas penjualan, mari kita analisa mengapa ada orang kaya dan miskin di dunia. Apakah ini karena ketidakadilan Tuhan? Jika ya, kita perlu protes agar diperlakukan adil. Sekurang-kurangnya Tuhan bisa menempatkan kita bukan pada posisi yang miskin.Â
Namun fakta ilmiah menyebutkan bahwa Tuhan itu maha adil. Bukti keadilan tersebut adalah Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan super powernya. Tony Buzan menyebutkan bahwa setiap orang bisa menciptakan ide sebanyak angka 1 dan di tambah nol sampai 8 halaman kertas, bahkan mungkin lebih banyak daripada molekul di bumi. Dengan potensi ini, sangat banyak ide dan inovasi yang dapat dilakukan manusia untuk menjauhkan diri dari kemiskinan.
Masalah selanjutnya adalah bagaimana setiap individu menggunakan potensi. Mereka yang mampu menggunakannya, konon hanya sepuluh persen saja sudah memberikan hasil luar biasa. Fenomena ini tentu saja juga berlaku pada profesi sebagai penjual. Keberhasilan siapapun dalam profesi ini juga sangat ditentukan seberapa besar individu tersebut dalam menggunakan potensi daya pikirnya.
Banyak pribadi yang telah mencoba peruntungan untuk menjadi Penjual dan menjadikan profesi ini sebagai profesi utama dalam  kehidupan mereka. Seperti profesi-profesi lainnya, diantara mereka ada yang berhasil dengan tingkat keberhasilan yang berbeda, namun ada juga yang gagal dan kemudian beralih untuk menggeluti profesi lain.
Lantas, apa yang membedakan tingkat keberhasilan ini? Sama seperti profesi lainnya. Penyebab pertama adalah keseriusan dan penyebab kedua adalah persiapan untuk memasuki profesi sebagai penjual. Seorang pembalab profesional dipastikan mengawali karirnya dengan memiliki niat yang kuat untuk menjadi seorang pembalab. Dengan niat tersebut mereka melakukan segala bentuk aktivitas sebagai persiapan untuk meraih keinginannya.Â
Berikut beberapa hal yang mungkin jadi penyebab utamanya.
KESERIUSAN
 Mereka yang serius akan mengerahkan energi untuk mengetahui rahasia sukses. Mereka yang gagal tidak melakukan hal-hal yang dilakukan oleh yang sukses. Lalu mengapa ada yang serius dan mengapa pula ada yang tidak serius dalam menggeluti profesi ini?Â
Jawabannya tentu saja adalah tingkat pengetahuan mereka tentang profesi ini. Jika mereka mengetahui seluk beluk dunia menjual, dipastikan mereka akan tertarik untuk full power dalam profesi ini. Namun bagi mereka yang belum mengetahui, dipastikan mereka juga akan bekerja sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka.
Pada fakta-nya, jika ditanyakan kepada siapa saja, dapat dikatakan tidak ada orang yang berikeinginan menjadi penjual. Anda bisa datang ke sekolah dan bertanya kepada mereka yang saat ini dikenal sebagai Generasi Z atau Gen Z.Â
Dapat dipastikan tidak ada diantara mereka yang punya cita-cita sebagai penjual. Bahkan penjual-penjual hebat saat ini pun lebih banyak di hasilkan karena alasan kepepet, alias tidak mendapatkan pekerjaan lain lalu akhirnya memilih menjadi penjual.
Padahal, jika kita bicara Gen Z, maka sesungguhnya profesi penjual memiliki karakteristik pekerjaan yang diinginkan oleh Gen Z. Berikut ini akan disajikan beberapa hal yang menjadi daya tarik menjadi seorang penjual.
Pekerjaan Gen Z
Penting untuk dipertanyakan tentang pengelompokan Gen Z atau generasi millenial. Apakah pengelompokan ini didasarkan oleh tahun lahir atau faktor lain. Saya setuju bahwa pengelompokan generasi ini lebih dipengaruhi oleh pola berfikir daripada tahun kelahiran. Gen Z seharusnya dikategorikan berdasarkan aktivitas kehidupan yang lebih mengedepankan teknologi, informasi, dan kompetensi.Â
Profesi penjual adalah profesi yang  mengandalkan teknologi, informasi, dan kompetensi. Profesi ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Model pekerjaan ini seharusnya menjadi favorit Gen Z, tanpa memperhitungkan tahun kelahiran.
Â
 Menjanjikan Penghasilan Untuk Menunjang KehidupanÂ
Salah satu gaya hidup Gen Z saat ini adalah pengeluaran sekunder yang meningkat. Pakaian misalnya, saat ini tidak saja berfungsi sebagai penutup tubuh dan estetika, melainkan juga menjelma menjadi ekspresi identitas diri dengan munculnya merek-merek pakaian tertentu.Â
Olah raga lari pagi  sebagai olah raga paling murah dan seharusnya bisa tanpa biaya justru bisa menjadi olah raga mahal, karena perlengkapan fashionable dan bermerek tertentu dengan harga yang sangat mahal.
Untuk memenuhi kebutuhan sekunder, diperlukan pendapatan yang meningkat. Tidak banyak profesi yang menjanjikan hasil tak terbatas, salah satunya penjual. Profesi penjual memberikan peluang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Profesi yang Mampu Mengembangkan Jaringan Tanpa Batas
Profesi penjual adalah sedikit profesi yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan jaringan hingga tanpa batas. Pekerjaan ini menuntut pelakunya untuk bertemu dengan lebih banyak orang jika ingin menjual lebih banyak. Jaringan yang luas akan menentukan kualitas kehidupan. Mereka yang jaringan luas akan mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H