Padahal, jika kita bicara Gen Z, maka sesungguhnya profesi penjual memiliki karakteristik pekerjaan yang diinginkan oleh Gen Z. Berikut ini akan disajikan beberapa hal yang menjadi daya tarik menjadi seorang penjual.
Pekerjaan Gen Z
Penting untuk dipertanyakan tentang pengelompokan Gen Z atau generasi millenial. Apakah pengelompokan ini didasarkan oleh tahun lahir atau faktor lain. Saya setuju bahwa pengelompokan generasi ini lebih dipengaruhi oleh pola berfikir daripada tahun kelahiran. Gen Z seharusnya dikategorikan berdasarkan aktivitas kehidupan yang lebih mengedepankan teknologi, informasi, dan kompetensi.Â
Profesi penjual adalah profesi yang  mengandalkan teknologi, informasi, dan kompetensi. Profesi ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Model pekerjaan ini seharusnya menjadi favorit Gen Z, tanpa memperhitungkan tahun kelahiran.
Â
 Menjanjikan Penghasilan Untuk Menunjang KehidupanÂ
Salah satu gaya hidup Gen Z saat ini adalah pengeluaran sekunder yang meningkat. Pakaian misalnya, saat ini tidak saja berfungsi sebagai penutup tubuh dan estetika, melainkan juga menjelma menjadi ekspresi identitas diri dengan munculnya merek-merek pakaian tertentu.Â
Olah raga lari pagi  sebagai olah raga paling murah dan seharusnya bisa tanpa biaya justru bisa menjadi olah raga mahal, karena perlengkapan fashionable dan bermerek tertentu dengan harga yang sangat mahal.
Untuk memenuhi kebutuhan sekunder, diperlukan pendapatan yang meningkat. Tidak banyak profesi yang menjanjikan hasil tak terbatas, salah satunya penjual. Profesi penjual memberikan peluang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Profesi yang Mampu Mengembangkan Jaringan Tanpa Batas
Profesi penjual adalah sedikit profesi yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan jaringan hingga tanpa batas. Pekerjaan ini menuntut pelakunya untuk bertemu dengan lebih banyak orang jika ingin menjual lebih banyak. Jaringan yang luas akan menentukan kualitas kehidupan. Mereka yang jaringan luas akan mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik.