Melihat situasi saat ini, salah seorang tukang ojek online Dimas (31), mengaku bahwa pendapatannya anjlok semenjak pandemi dan semenjak diterapkannya Work From Home bahkan dalam sehari ia bisa tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.
Dimas yang menjadi tulang punggung keluarga dengan dua orang anak ini mengaku sangat terdampak dengan adanya kebijakan Work From Home, ia juga beranggapan bahwa kebijakan ini bisa mematikan profesi sopir ojol. Kondisi yang sering kali sepi penumpang membuatnya pulang tanpa membawa penghasilan hingga harus berhutang untuk makan keluarganya.
"gimana ya, kalau menurut saya dengan adanya kebijakan ini, profesi ojol bisa-bisa mati, orderan sepi dan orang-orang juga takut mau keluar rumah karena pandemi ini. Sedangkan saya hanya mengandalkan penghasilan dari pekerjaan ini," ucapnya.
Tidak hanya tukang ojek online, nasib yang sama juga tentu dirasakan oleh sopir bus, sopir taksi dan sopir-sopir lainnya yang kesulitan mendapatkan penumpang karena pandemi coronavirus.
Beberapa contoh profesi di atas memerlukan perhatian lebih dari pemerintah, ketika benar-benar menerapkan kebijakan lockdown, pemerintah pusat harus memikirkan warganya lantaran akan mempengaruhi sejumlah profesi. Hal ini juga menjadi pembelajaran untuk kita lebih kreatif lagi saat masa pandemi untuk keberlangsungan hidup yang layak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H