Mohon tunggu...
Yunita Puji Astutik
Yunita Puji Astutik Mohon Tunggu... Guru - Staff Pengajar SMA

I have problem. The problem is i have too many hobbies.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Tentang Wildan (01)

21 November 2023   11:36 Diperbarui: 21 November 2023   11:43 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aduh! Kamu bisa tiba-tiba dikerubungi orang yang mau minta tanda tangan!" matanya berbinar. Kenapa ia yang justru terlihat bersemangat?

Aku memutar bola mata. "Aku ga sepopuler itu. Dan, malah ga populer. Kayaknya pembaca fanatik Webtoon aku cuma kamu sama ..." kata-kataku terhenti.

"Sama siapa?" mata Ara berkilat-kilat semangat. Senyumnya terbit kelewat lebar. Tapi aku bahkan tidak sanggup menyebut namanya.

"Sama ... yang suka Webtoon aku lah!" aku meninggalkannya, menuju rak susu kotak.

Dan akhirnya Ara berhenti menginterogasi. Tidak lagi menyerangku dengan pertanyaan kenapa, mengapa, ada apa. Ia sekarang mengoceh ke sana kemari dan seperti biasa aku berperan menjadi pendengar yang baik. Ara seseorang yang mudah bercerita. Si bungsu dari keluarga atlet yang berjiwa bebas. Mudah baginya menceritakan segala hal. Mudah baginya mengekspresikan diri. Keluarganya adalah tipe keluarga yang ramai, kocak, konyol dan berisik. Sementara aku tipe yang memilih untuk menyimpan semuanya sendiri dan mencoba mengatasi segalanya sendiri. Aku bukan Ara. Kami benar-benar bertolak belakang. Aku bertanya-tanya, bagaimana bisa kami bersatu saat SMA dulu meski sekolah kami berbeda. Kami dipertemukan di ujung gang perumahan setiap pagi di jam berangkat sekolah dan aku baru tahu memiliki tetangga sebaya. Ara yang pertama menyapa. Sok kenal sok dekat. Aku si gadis dingin hanya tersenyum pendek berharap saat itu adalah pertemuan kami yang terakhir. Hari-hari berikutnya justru Ara semakin sok dekat. Hingga waktu berlalu dan Ara menjadi satu-satunya teman dekat yang kupunya. Si gadis berisik yang lama-lama membuatku merasa nyaman berada di dekatnya.

 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun