Mohon tunggu...
Yunita KartikaSari
Yunita KartikaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Kepercayaan Diri Anak melalui Drama di Sekolah Dasar

6 Desember 2024   16:50 Diperbarui: 6 Desember 2024   17:03 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Rani                : "Ayo, Dika, kamu bisa! Beritahu Ibu Wati tentang masalah kebun Pak Tani."

Dika                : "Ibu Wati, sampah dari pasar ini membuat kebun Pak Tani kotor. Bisa tidak, kita bersama-sama menjaga kebersihan?"

Ibu Wati         : "Kalian benar sekali! Saya akan membantu mengingatkan pedagang lain."
Anak-anak pun kembali ke kebun, membawa pesan dari pasar. Mereka membersihkan kebun bersama-sama.

(Semua pemain masuk ke kebun dan mulai membersihkan.)

Bimo               : "Lihat! Dengan kerja sama, kita bisa menjaga kebun tetap indah."

Dika                : "Dan aku ternyata bisa membantu!"

Rani                : "Kita adalah pahlawan lingkungan!"

(Semua bersorak.)

Dari hari itu, kebun Pak Tani kembali bersih. Semua ini berkat keberanian dan kerja sama Bimo, Rani, dan Dika.

Kisah tersebut bercerita tentang Bimo, Rani, dan Dika yang menyelamatkan kebun Pak Tani dari sampah yang berserakan. Dengan kerjasama dan keberanian, mereka membuktikan bahwa setiap anak bisa menjadi pahlawan bagi lingkungan. Drama ini dapat membangun rasa percaya diri anak karena anak-anak memerankan tokoh yang dekat dengan kehidupan mereka, seperti teman sebaya atau pahlawan kecil. Hal ini membuat mereka merasa nyaman memerankan karakter tersebut. Drama ini juga menghadirkan situasi yang membutuhkan keberanian, seperti berbicara dengan orang dewasa atau mengambil inisiatif. Hal ini membantu anak mengatasi rasa takut untuk mencoba hal baru. Anak-anak diajarkan untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama. Ketika mereka berhasil menyelesaikan masalah, rasa percaya diri mereka akan meningkat karena mereka melihat kontribusi mereka dihargai. Anak-anak belajar mengekspresikan emosi, seperti sedih, marah, dan bangga, melalui gerak tubuh dan dialog. Hal ini membantu mereka mengelola perasaan dan berkomunikasi lebih baik. Sehingga, ketika drama ini dipentaskan, tepuk tangan dari penonton akan memberikan anak rasa dihargai, sehingga mereka lebih percaya diri untuk tampil di depan umum di masa depan.

Pembelajaran drama di jenjang Sekolah Dasar dapat menumbuhkan sifat percaya diri dengan mengatasi rasa malu, rasa gugup, dan pelafalan yang jelas di depan orang banyak pada waktu melakukan latihan maupun pada saat menampilkan drama di depan banyak orang. Orang yang percaya diri memiliki sikap optimis. Rasa percaya diri begitu diperlukan supaya pemain drama tidak merasa cemas saat memperagakan setiap gerakan dan ekspresi. Rasa percaya diri yang dimiliki pemain akan sangat membantu mereka menikmati kebebasan ekspresi saat berperan sebagai karakter dalam drama yang akan mereka perankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun