Mohon tunggu...
Yunita Dianaifth
Yunita Dianaifth Mohon Tunggu... Guru - PAI A1'19

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER (IAIN JEMBER)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Progresivisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan

8 Mei 2020   09:42 Diperbarui: 21 Juni 2021   01:22 3458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenai pendidikan Progresivisme beliau menulis bahwa pendidikan itu menghendaki adanya filsafat pendidikan yang berlandaskan kepada filsafat pengalaman. 

Secara singkatnya, beliau menyinggung adanya kesatuan rangkaian pengalaman, kesatuan rangkaian pengalaman tersebut mempunyai 2 aspek penting bagi pendidikan, yang pertama: hubungan kelanjutan antara individu dan masyarakat. Kedua: hubungan kelanjutan antara pikiran dan benda. 

John Dewey sendiri sejalan dengan plato bahwa tidak ada individu atau masyarakat yang lepas antara satu dengan yang lainnya, dan pikiran pun tidak lepas dari aktivitas mental dan pengalaman.

Baca juga : Filsafat Pendidikan, Ilmu Biologi, dan Agama

3. Hans Vaihinger

Beliau berpandangan bahwa kata "Tahu* hanya mempunyai arti praktis. Kesesuaian dengan objeknya tidak mungkin dibuktikan. Karena satu-satunya ukuran bagi berfikir ialah gunanya untuk mempengaruhi kejadian atau peristiwa di dunia. 

Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata, namun jika manusia tau akan kebenaran nya maka pengertian itu akan berguna.

Sekian materi yang dapat saya sampaikan,apabila ada kesalahan dalam penulisan atau kata mohon di maafkan ya... Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun