Atletico Madrid? PSG? Diketawain keras-keras noh sama Aston Villa, nampang doang di final tapi juara kaga. Juventus? Borussia Dortmund? Nggak usah songong, malu sama Nottingham Forest yang fansnya kalem-kalem aja. Inter Milan? Udah lah, urusin dulu masalah finansial kalian biar nggak kebanyakan nyicil pemain. Barcelona? Lewatin dulu jumlah UCL-nya Liverpool.
Jadi, setiap liga itu pasti ada fase superior dari klub mereka. Kalian boleh menganggap liga favorit kalian menjadi yang terbaik di dunia, tapi harus ada alasannya juga.
Dan menurut saya, kompetisi UCL bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi liga lokal layak disebut yang terbaik atau tidak. Masih ada faktor-faktor lain yang menunjang sebuah jalannya liga untuk bisa disebut yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H