Mohon tunggu...
Yunita Devika Damayanti
Yunita Devika Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Football, Music, Books, Foods.

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal: Mon Maap, Apa Itu Menang?

20 Desember 2020   12:00 Diperbarui: 28 Agustus 2021   21:45 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @everton

Arsenal lagi, Arsenal lagi. Entah ini udah tulisan saya yang keberapa buat ngejulidin mereka. Pokoknya udah niatan mau bully tim lain nih, eh tapi Arsenal gagal menang lagi, yaudah mbelok lah saya kembali semangat bully The Gooners. Ayo kita mulai sesi julidnya.

Arsenal ini maen ke Goodison Park buat lanjutin pekan Premier League, seharusnya momentum ini dijadikan titik balas dendam untuk memperbaiki klasemen setelah sebelumnya mengalami enam kali gagal meraih kemenangan. Tapi memang keknya Arsenal itu level ampasnya sudah mendarah daging, jadi susah banget diilangin.

Awal-awal laga malah Everton yang mendominasi pertandingan. Bolak-balik nyerang ke gawangnya Leno, walaupun nggak berujung gol juga karena tembakan mereka masih melebar.

Meskipun Arsenal kalah di ball possession, tapi mereka ini sebenernya nggak parkir parkir amat lah mainnya. Lebih ke menunggu momentum yang oke untuk melakukan counter attack lewat sayap. Keputusan yang menggelikan karena malah keduluan Everton buat nyetak gol.

Saat laga memasuki menit ke-22, Alex Iwobi ngasih umpan silang ke Dominic Calvert-Lewin, ditendang lah itu bola ke gawang, eh malah kena kakinya si Rob Holding sebelum jadi gol.

Dua menit kemudian, Edward Nketiah tiba-tiba kerasukan Anthony Martial, ampas kali dia. Udah posisi enak lagi bebas di kotak pinalti, nge-shoot bola aja masih gagal buat masuk ke gawang. Perlu dikasih Antimo ini orang biar nggak mabok.

Mengikuti jejak MU kan ya, kalo gagal buat nyari celah buat nyerang dan nyetak gol, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah nyari voucher pastinya. Kali ini pemain mahal tapi suka nongkrong di bench, Nicolas Pepe yang maju. Gol nggak? Gol lah, pinalti itu gampang. Cuma Messi doang yang menganggap pinalti sulitnya bukan main.

Pekoknya Arsenal ini mentang-mentang udah menyamakan kedudukan, mereka malah ngendorin serangan gengs. Asli bikin emosi fansnya doang tuh mereka. Cuma oper-operan doang kalo kalian mau tahu. Kalo cuma oper-operan pendek kek gitu mah ngapain jauh-jauh ke Goodison coba, buang-buang bensin aja yekan, mending latihan aja sono di London Colney.

Bener kan, mampus deh lu akhirnya kegolan juga. Terlalu santuy nggak mikir nambah gol, malah Everton yang kembali mencuri keunggulan. Lewat skema corner kick, Yerry Mina berhasil membawa Everton memimpin pertandingan sampai babak pertama usai.

Babak kedua baru deh Meriam London yang beberapa laga belakang lagi khilaf ber-cosplay menjadi Meriam Lontong mulai ngegas mainnya. Pemain belakang Everton bisa diobrak-abrik sama Arsenal. Meskipun nggak kegolan juga karena masih bisa diblok.

Kemudian ada lagi David Luiz, halah apalagi manusia ini, diajak adu sprint sama si Rashford aja kocar-kacir tuh orang. Udah keren kan ye nembak ke arah gawang, tapi malah salah sasaran kena pemain Everton dan endingnya cuma ngebentur tiang.

Hampir keseluruhan babak kedua Arsenal emosi nyerang mulu, tapi Everton juga nggak bego, mereka menerapkan taktik parkir bus super rapet macem udah pernah diajarin Jose Mourinho.

Saat Arsenal mulai lelah hati dan batin nyerang mulu gol kaga, Everton mulai mengambil kesempatan dengan serangan balik di sepuluh menit terakhir. Iwobi dan Mason Holgate menjadi ancaman serius di menit akhir.

Tidak ada tambahan gol di babak kedua. Laga berakhir dengan skor kemenangan untuk The Toffees dan tiket liburan akhir tahun ke goa untuk The Gooners.

Kalian tau nggak sih kalo gol Rob Holding semalem itu menandai jika sudah ada tiga gol bunuh diri yang disarangkan oleh pemain Arsenal musim ini. Paten betul kan mereka ini, tetap konsisten menjadikan Chris Smalling panutan meskipun dia sudah merantau di tanah spageti. Dua gol bunuh diri sebelumnya dicetak oleh Bukayo Saka dan Pierre-Emerick Aubameyang. Iya, Aubameyang, pemain yang berposisi sebagai penyerang malah salah gawang buat nyetak gol. Mending tuker posisi aja deh sama Harry Maguire.

Apa ini udah jadi gol bunuh diri terbanyak di Liga Inggris dalam semusim? Oh tidak gengs. Sebelumnya di musim 2011/2012 ada Chelsea yang mencetak 5 gol bunuh diri. Gokil! Ada yang masih inget waktu itu Chelsea dilatih siapa?

Kekalahan di kandang Everton semalam juga menambah catatan buruk Arsenal di PL. Terhitung sudah tujuh laga beruntun mereka jalani tanpa kemenangan. Total poin yang mereka kumpulkan juga hanya 14 poin. Eh, 14 poin? Kok mirip nomor punggung Jesse Lingard. Wah konspirasi, mereka harus merekrut Lingard atau Henderson keknya buat membawa keluar dari papan bawahh.

Dari tujuh laga terakhir itu juga Arsenal cuma bisa ngumpulin poin sebanyak dua biji, yaitu saat mereka imbang melawan Southampton dan Leeds United. Sementara waktu lawan Aston Villa, Wolverhampton Wanderers, Tottenham Hotspur, Burnley, dan yang terakhir Everton, ambyar semua.

Nggak usah ngomongin juara dulu deh, balik ke zona Liga Champions kek jamannya Opa Arsene Wenger aja masih jauh banget selisihnya. Selisih poin Arsenal dengan zona merah degradasi hanya empat poin, jauh lebih dekat dengan zona degradasi daripada posisi empat besar yang selisih belasan poin. Abis ini harusnya ada tulisan di belakang truk yang gambarnya Arsene Wenger sambil megang invisible tropi terus dikasih dialog, "Piye? Esih penak jamanku toh?"

Saat sebuah tim mengalami banyak kemunduran di beberapa laga, yang menjadi sorotan utama tentu saja sang manager bukan? Disini yang paling tertekan ya pasti Mikel Arteta. Bingung kali pasti dia itu.

Berbagai spekulasi tentang pemecatan dirinya pun akan mulai bermunculan lebih rame lagi. Disini legenda Arsenal maju ngasih usulan gengs. Ian Wright berpendapat jika Arteta ini sebenernya nggak ampas ampas amat lah, pokoknya tinggal ngasih dukungan aja ke dia dengan beliin pemain baru saat bursa transfer musim dingin Januari nanti.

Terkait keadaan transfer, memang bukan rahasia lagi jika pemilik Arsenal itu pelitnya bukan main. Mereka ini seakan bodoamat gitu lah sama klub sepakbolanya. Dari dulu kerjanya cuma rekrut pemain muda, terus dipoles jadi bagus, udah gacor malah dijual, begitu seterusnya.

Arteta sendiri sudah sejak tahun lalu mengabdikan hidupnya di Emirates Stadium saat menggantikan Unai Emery. Agak bener juga apa yang dibilang sama Om Wright, meskipun langganan kena bully dan kalah mulu, Arsenal tahun ini sudah mendapatkan dua tropi, yaitu Community Shield sama FA Cup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun