Mohon tunggu...
Yunita Devika Damayanti
Yunita Devika Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Football, Music, Books, Foods.

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal: Mon Maap, Apa Itu Menang?

20 Desember 2020   12:00 Diperbarui: 28 Agustus 2021   21:45 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @everton

Kemudian ada lagi David Luiz, halah apalagi manusia ini, diajak adu sprint sama si Rashford aja kocar-kacir tuh orang. Udah keren kan ye nembak ke arah gawang, tapi malah salah sasaran kena pemain Everton dan endingnya cuma ngebentur tiang.

Hampir keseluruhan babak kedua Arsenal emosi nyerang mulu, tapi Everton juga nggak bego, mereka menerapkan taktik parkir bus super rapet macem udah pernah diajarin Jose Mourinho.

Saat Arsenal mulai lelah hati dan batin nyerang mulu gol kaga, Everton mulai mengambil kesempatan dengan serangan balik di sepuluh menit terakhir. Iwobi dan Mason Holgate menjadi ancaman serius di menit akhir.

Tidak ada tambahan gol di babak kedua. Laga berakhir dengan skor kemenangan untuk The Toffees dan tiket liburan akhir tahun ke goa untuk The Gooners.

Kalian tau nggak sih kalo gol Rob Holding semalem itu menandai jika sudah ada tiga gol bunuh diri yang disarangkan oleh pemain Arsenal musim ini. Paten betul kan mereka ini, tetap konsisten menjadikan Chris Smalling panutan meskipun dia sudah merantau di tanah spageti. Dua gol bunuh diri sebelumnya dicetak oleh Bukayo Saka dan Pierre-Emerick Aubameyang. Iya, Aubameyang, pemain yang berposisi sebagai penyerang malah salah gawang buat nyetak gol. Mending tuker posisi aja deh sama Harry Maguire.

Apa ini udah jadi gol bunuh diri terbanyak di Liga Inggris dalam semusim? Oh tidak gengs. Sebelumnya di musim 2011/2012 ada Chelsea yang mencetak 5 gol bunuh diri. Gokil! Ada yang masih inget waktu itu Chelsea dilatih siapa?

Kekalahan di kandang Everton semalam juga menambah catatan buruk Arsenal di PL. Terhitung sudah tujuh laga beruntun mereka jalani tanpa kemenangan. Total poin yang mereka kumpulkan juga hanya 14 poin. Eh, 14 poin? Kok mirip nomor punggung Jesse Lingard. Wah konspirasi, mereka harus merekrut Lingard atau Henderson keknya buat membawa keluar dari papan bawahh.

Dari tujuh laga terakhir itu juga Arsenal cuma bisa ngumpulin poin sebanyak dua biji, yaitu saat mereka imbang melawan Southampton dan Leeds United. Sementara waktu lawan Aston Villa, Wolverhampton Wanderers, Tottenham Hotspur, Burnley, dan yang terakhir Everton, ambyar semua.

Nggak usah ngomongin juara dulu deh, balik ke zona Liga Champions kek jamannya Opa Arsene Wenger aja masih jauh banget selisihnya. Selisih poin Arsenal dengan zona merah degradasi hanya empat poin, jauh lebih dekat dengan zona degradasi daripada posisi empat besar yang selisih belasan poin. Abis ini harusnya ada tulisan di belakang truk yang gambarnya Arsene Wenger sambil megang invisible tropi terus dikasih dialog, "Piye? Esih penak jamanku toh?"

Saat sebuah tim mengalami banyak kemunduran di beberapa laga, yang menjadi sorotan utama tentu saja sang manager bukan? Disini yang paling tertekan ya pasti Mikel Arteta. Bingung kali pasti dia itu.

Berbagai spekulasi tentang pemecatan dirinya pun akan mulai bermunculan lebih rame lagi. Disini legenda Arsenal maju ngasih usulan gengs. Ian Wright berpendapat jika Arteta ini sebenernya nggak ampas ampas amat lah, pokoknya tinggal ngasih dukungan aja ke dia dengan beliin pemain baru saat bursa transfer musim dingin Januari nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun