Chelsea yang cukup apik.
Pekan Premier League kembali hadir menemani kegabutan para jones di malam minggu. Ada beberapa laga menarik yang sebenarnya sangat ashique untuk kita julidin. Dari MU yang No Penalti No Party, Mourinho dan Pep yang reuni lagi, sampai performaNama terakhir menyita perhatian saya untuk dijadikan bahan bahasan konten kali ini.
Pertemuan dengan Newcastle United di pekan ke-9 Premier League menyisakan kemenangan bagi skuad asuhan Frank Lampard. Tidak ada yang istimewa sebenarnya menang melawan saudara dari Juventus ini.Â
Saya tidak akan menyoroti jalannya laga, toh kalian mungkin sudah tahu karena menonton langsung atau membaca dari artikel highlight pertandingan.
Disini saya hanya ingin mengapresiasi performa kiper baru The Blues. Edouard Mendy. Sejak di datangkan dari klub Perancis Stade Rennais menjelang hari-hari terakhir bursa transfer ditutup, Mendy sudah menorehkan tujuh clean-sheet dari sembilan laga yang dilakoninya.
Kedatangan Mendy ke Stamford Bridge tak lepas dari peran besar Petr Cech. Pasalnya, legenda Arsenal inilah yang ternyata memberikan rekomendasi kepada petinggi Chelsea untuk memboyong kiper berkebangsaan Senegal itu.
Harga 20 juta menjadi terasa murah jika kita melihat kontribusinya mengangkat performa Singa London. Mendy setidaknya bisa membayar kepercayaan Petr Cech, dan membuktikan jika dirinya bukan pemain titipan atau selundupan orang dalam.
Kabar baik ini ternyata tak segaris dengan para penggemar Liga Inggris. Jika ditanya, mereka pasti akan memilih Kepa untuk tetap berjaga di bawah mistar.
Bukan tanpa alasan, tapi jika Kepa yang main, kita tidak hanya disuguhi pertandingan sepakbola, namun juga bonus Stand Up Comedy.
Kembali mengingat memori musim lalu saat Kepa harus bolak-balik memungut bola dari gawangnya sendiri lebih dari tiga kali. Saat melawan Liverpool di Anfield, saat diayam-ayamin sama Sheffield, dan saat bersua dengan Ajax Amsterdam.
Blunder blunder konyolnya memang kerap membuat mereka yang bukan penggemar Chelsea merasa rindu. Puncak kerinduan saya terhadap adik kelas David De Gea adalah saat Chelsea menahan imbang United tanpa gol. Entah berapa banyak peluang membahayakan yang berkali-kali ditembakkan oleh anak didikan Ole, selalu saja berhasil dimentahkan oleh Mendy.
Setiap klub memang mempunyai ekspektasi besar, apalagi jika baru saja ditinggalkan oleh pemain bintangnya. Seperti contohnya Chelsea, mereka mendatangkan Kepa Arrizabalaga dengan status kiper termahal di dunia dari Athletic Bilbao. Tentulah dengan harapan bisa menjadi suksesor Thibaut Courtois. Namun beban mental dan ekspektasi publik seolah menghambat performa terbaiknya.
Saat pencapaian Kepa tidak bisa memenuhi ekspektasi, tidaklah sulit bagi Roman Abramovich merekrut Mendy yang diharapkan bisa mengawal lini terakhir dengan lebih baik. Makin paten duduk di bangku cadangan saat Kepa sendiri didera cedera dan Mendy bisa mengantarkan Chelsea di puncak klasemen sementara.
Pada akhirnya manusia adalah tempatnya khilaf. Terlebih bagi mereka yang berposisi sebagai penjaga gawang. Harus sering-sering berbesar hati menerima keadaan saat publik hanya menghakimi ketika seorang kiper membuat kesalahan. Namun terlupakan saat mereka membuat banyak penyelamatan.
Saya tutup tulisan ini dengan quotes legendaris dari kiper favorit saya, Iker Casillas. "Menjadi orang baik itu sama seperti anda menjadi seorang penjaga gawang. Tak peduli berapa banyak gol yang kita selamatkan, orang-orang hanya akan mengingat saat kita membuat kesalahan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H