Mohon tunggu...
Yunita Devika Damayanti
Yunita Devika Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Football, Music, Books, Foods.

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Profesi yang Cocok untuk Ole Gunnar Solskjaer jika Bosan Menjadi Manager MU

5 November 2020   08:24 Diperbarui: 5 November 2020   16:35 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @manchesterunited

Sejak meneruskan tongkat estafet kepelatihan Jose Mourinho akhir tahun 2018 silam, Ole setidaknya sudah membawa penggemar Manchester United merasakan sensasi imajiner menaiki wahana rollercoaster.

Bagaimana tidak? Sempat dibawa ke titik tertinggi sejak dirinya diresmikan menjadi caretaker sampai akhirnya dijebloskan ke zona tim medioker tidak lama tepat setelah menandatangani kontrak tiga musim melatih setan merah.

Siklus WWDL (Win Win Draw Lose) seakan menjadi pengikut setia sejak resmi menjabat sebagai manager. Utamanya musim ini dengan perolehan 7 poin dalam 7 laga. Ah mantap kali kau, Bos.

Agaknya ada beberapa profesi yang lebih cocok untuk Ole ketimbang mengurusi setan merah yang memang bobroknya sudah mengakar.

Setidaknya profesi berikut lebih menguntungkan Ole daripada harus menerima hujatan fans MU yang sedikit akhlakless dikala klubnya kalah.

Balik ke Molde

Ya, seperti yang sudah menjadi rahasia umum. MU ini dulu menculik Ole dari tim liga teratas Norwegia, Molde FK. Track recordnya di Molde padahal cukup impresif, mampu membawa tim itu ke jalur juara setelah sekian lama memediokerkan diri. 

Bayangkan, dibawah kepemimpinan Ole, klub antah berantah ini mampu menjuarai Liga Norwegia sebanyak tiga kali, dan bonus dua kali Piala Norwegia.

Ini sih saya yakin, memang MU-nya saja yang terlampau ampas, dua setengah musim sudah ditangani Ole masih saja puasa gelar dan jadi bulan-bulanan tim papan tengah.

Menjadi Guru Penjas

Julukan yang disematkan oleh pendukung United kala itu ternyata cocok juga. Ole, dengan aura wajahnya yang terlihat ramah sekaligus ashique, memang tepat jika menjabat menjadi guru penjas yang terkenal santuy.

Selain itu, mata jelinya dalam perekrutan pemain memang oke sangat. Terlihat dari beberapa pemain muda rekrutan United yang saya yakin, tidak banyak orang tahu siapa itu bocah sebelum berseragam Setan Merah.

Erling Halaand, yang saat ini menjadi tumpuan utama di Borussia Dortmund, tak luput berkat tangan dingin Ole dikala memoles anak didiknya itu saat masih di Molde FK. 

Ini akan sangat menguntungkan bagi sekolah yang merekrut Ole sebagai guru penjasnya, mereka tidak akan kehabisan pemain hebat yang rekomended saat mengikuti kegiatan Popda tingkat Kabupaten.

Menjadi Diplomat

Tidak banyak yang menyadari jika kepiawaian Ole dalam menjinakkan pemain dengan ego tinggi memang sangat mumpuni. Sekaliber Paul Pogba yang menjadi penyebab terdepaknya Jose Mourinho pun bisa dengan mudah dia jinakkan.

Keberaniannya membuang pemain senior macam Ashley Young, Chris Smalling, Alexis Sanchez, dan Romelu Lukaku untuk memberikan ruang kepada para pemain muda memang patut diapresiasi. Sepertinya julukan "Pembunuh Berwajah Bayi" memang cocok disematkan pada dirinya. Terlihat kalem di luar, ternyata mematikan di dalam.

Profesi diplomat, dimana memang membutuhkan skill tingkat tinggi dalam menghadapi tekanan negara-negara maju saat rapat PBB memang cocok diemban Ole. Kemampuan Bahasa Inggris dia pun tidak perlu diragukan lagi, sebelum menjadi manager MU, dirinya sudah sebelas tahun menjadi warga Manchester, kebangetan jika belum bisa berbahasa Inggris.

Menjadi DPR

Wahwahwah, ini sepertinya bagus juga. Ole yang setiap mengikuti konferensi pers, selalu saja mampu membuat seluruh fans MU terbuai akan kata-kata manisnya, quotes positifnya, dan keramahtamahannya di depan media. 

Usai laga pun meski menelan hasil kekalahan, dirinya selalu bisa memberikan argumen yang puitis, bagaimana penggemar MU tidak menaruh harap kembali padanya?

Seperti bapak-bapak DPR negara kita ini, jago sekali tingkahnya dalam mengumbar janji manis, yang sayangnya terus menjadi sebuah janji tanpa realisasi. Eits, tapi beda kan ya sama DPR Norwegia, barangkali Ole bisa menjadi DPR yang rahmatan lil alamin.

Jualan Odading

Ini yang paling relate. Odading Mang Ole Cabang Norwegia, sepertinya spanduk odading yang nantinya akan Ole jual bagus juga ditulisi seperti itu. Jualan odading jelas lebih menguntungkan ketimbang repot-repot menangani MU, sudah lah cukup pemainnya yang banyak tingkah, manajemen yang biadab, sampai fansnya yang labil macam bocah. 

Jika Ole jualan odading, tidak perlu lah setiap malam merenung memikirkan taktik apa yang akan dipakai di laga selanjutnya, formasi apa yang nantinya akan diterapkan, pemain siapa saja yang akan diturunkan. Sungguh menguras tenaga dan pikiran.

Mending juga jualan odading, setiap hari tinggal duduk santai menerima omzet, duit banyak tanpa pusing, dan yang pasti sudah punya nama besar di dunia per-odadingan. Target pasar sudah banyak, promosi sudah gencar dimana-mana, endorsment juga sangat sukses. 

Tidak akan sulit tentunya menarik pelanggan. Hanya satu yang harus dipikirkan Ole, yaitu bagaimana caranya meyakinkan Tony Stark agar mau menjadi brand ambassador produk odadingnya, biar pelanggan makin yakin bisa menjadi Iron Man.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun