Julukan yang disematkan oleh pendukung United kala itu ternyata cocok juga. Ole, dengan aura wajahnya yang terlihat ramah sekaligus ashique, memang tepat jika menjabat menjadi guru penjas yang terkenal santuy.
Selain itu, mata jelinya dalam perekrutan pemain memang oke sangat. Terlihat dari beberapa pemain muda rekrutan United yang saya yakin, tidak banyak orang tahu siapa itu bocah sebelum berseragam Setan Merah.
Erling Halaand, yang saat ini menjadi tumpuan utama di Borussia Dortmund, tak luput berkat tangan dingin Ole dikala memoles anak didiknya itu saat masih di Molde FK.Â
Ini akan sangat menguntungkan bagi sekolah yang merekrut Ole sebagai guru penjasnya, mereka tidak akan kehabisan pemain hebat yang rekomended saat mengikuti kegiatan Popda tingkat Kabupaten.
Menjadi Diplomat
Tidak banyak yang menyadari jika kepiawaian Ole dalam menjinakkan pemain dengan ego tinggi memang sangat mumpuni. Sekaliber Paul Pogba yang menjadi penyebab terdepaknya Jose Mourinho pun bisa dengan mudah dia jinakkan.
Keberaniannya membuang pemain senior macam Ashley Young, Chris Smalling, Alexis Sanchez, dan Romelu Lukaku untuk memberikan ruang kepada para pemain muda memang patut diapresiasi. Sepertinya julukan "Pembunuh Berwajah Bayi" memang cocok disematkan pada dirinya. Terlihat kalem di luar, ternyata mematikan di dalam.
Profesi diplomat, dimana memang membutuhkan skill tingkat tinggi dalam menghadapi tekanan negara-negara maju saat rapat PBB memang cocok diemban Ole. Kemampuan Bahasa Inggris dia pun tidak perlu diragukan lagi, sebelum menjadi manager MU, dirinya sudah sebelas tahun menjadi warga Manchester, kebangetan jika belum bisa berbahasa Inggris.
Menjadi DPR
Wahwahwah, ini sepertinya bagus juga. Ole yang setiap mengikuti konferensi pers, selalu saja mampu membuat seluruh fans MU terbuai akan kata-kata manisnya, quotes positifnya, dan keramahtamahannya di depan media.Â
Usai laga pun meski menelan hasil kekalahan, dirinya selalu bisa memberikan argumen yang puitis, bagaimana penggemar MU tidak menaruh harap kembali padanya?